Bobo.id - Teman-teman, selama ini alat apa yang kamu gunakan untuk membantumu mengamati fenomena langit?
Sepanjang tahun, kita bisa menikmati fenomena langit yang beragam.
Mulai dari gerhana, hujan meteor, okultasi, pemandangan planet, bintang-bintang, komet, bulan purnama, dan sebagainya.
Fenomena langit bisa dilihat dengan mata secara langsung.
Akan tetapi, ada juga yang harus membutuhkan bantuan alat optik, seperti teleskop atau teropong agar semakin tampak jelas.
Nah, kali ini Bobo akan mengajak teman-teman mengenal alat bantu mengamati langit. Yuk, simak!
1. Teleskop
Bersumber dari NASA, teleskop ditemukan oleh Galileo, sekitar lebih dari 400 tahun yang lalu.
Saat itu, Galileo adalah orang pertama yang mengarahkan teleskop ke Jupiter, Venus, dan Bulan yang jaraknya jauh dari Bumi.
Keunggulan teleskop adalah dapat melihat benda-benda langit dengan lebih jelas dan rinci daripada yang mungkin terlihat dengan mata kita.
Selain itu, diameter lensa atau cermin yang terdapat dalam teleskop membantu kita melihat pemandangan lebih detail dan halus.
Baca Juga: Ada 9 Fenomena Langit yang Bisa Kita Temukan di Langit, Apa Saja?
Teleskop juga dapat mengumpulkan cahaya lebih baik daripada mata kita, sehingga objek langit yang redup masih bisa tertangkap.
Para astronom menggunakan teleskop untuk mengamati planet, komet, Bulan, nebula, dan galaksi.
Banyak teleskop modern dapat digunakan untuk astrofotografi, yaitu mengambil gambar objek langit.
2. Teropong
Apakah teman-teman bisa membedakan antara teleskop dan teropong?
Kedua alat optik tersebut memang berfungsi untuk mengamati objek yang berada jauh, terutama di langit.
Namun, teropong jauh lebih sederhana, berukuran kecil, dan desainnya lebih ringkas daripada teleskop.
Biasanya, para astronom akan merekomendasikan teropong untuk teman-teman pemula dalam hal pengamatan langit.
Keunggulan teleskop adalah dapat menunjukkan area langit yang lebih luas daripada teleskop, sehingga bisa mengamati komet dan planet yang berada di dekat Bulan.
Selain untuk mengamati langit, teropong juga dapat digunakan untuk pengamatan lapangan, kegiatan luar ruangan, pengamatan binokular, atau penggunaan sehari-hari.
3. Kamera Digital
Baca Juga: Jadi Rumah bagi Banyak Komet, Apa itu Awan Oort di Ruang Angkasa?
Selanjutnya, kita juga bisa menggunakan kamera digital untuk mengamati langit.
Kamera mampu menangkap pemandangan langit malam dengan jelas, caranya meningkatkan eksposur panjang untuk menangkap cahaya dari tempat redup.
Ada banyak rekomendasi lensa yang terbilang mahal untuk pemula, namun sebenarnya tidak perlu membeli yang mahal.
Kita hanya membutuhkan kamera digital, lensa yang dapat dibuka, aperture (bukaan) lebar untuk mengumpulkan lebih banyak cahaya, serta tripod agar hasilnya stabil.
Dengan teknologi yang semakin canggih, sekarang kita juga bisa mengabadikan fenomena langit dengan kamera ponsel pintar.
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Siapa penemu teleskop? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | NASA |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR