Bobo.id - Pada materi IPS kelas 7 SMP, kita akan belajar tentang pengaruh kebudayaan Hindu Buddha di Indonesia.
Sejak abad ke-4 atau ke-5, Indonesia sudah mendapatkan pengaruh kebudayaan dari Hindu-Buddha.
Hal itu membuat terjadinya interaksi, terlebih lagi akibat adanya interaksi antarbudaya yang cukup dekat.
Kebudayaan Hindu Buddha memengaruhi berbagai sistem kehidupan, termasuk di bidang pemerintahan.
Awalnya, masyarakat Indonesia hanya menjalankan sistem pemerintahan kesukuan dan kerakyatan.
Setelah Hindu Buddha masuk, sistem pemerintahan berubah jadi monarki, ditandai dengan berdirinya kerajaan.
Di buku halaman 143, kita diminta menuliskan pengaruh kebudayaan Hindu Buddha pada sistem pemerintahan.
Apakah teman-teman sudah menemukan jawabannya? Berikut ini Bobo akan berikan alternatifnya. Simak, yuk!
Pengaruh kebudayaan Hindu Buddha di bidang pemerintahan yang pertama adalah perubahan sistem pemerintahan.
Kebudayaan Hindu Buddha yang mayoritas dibawa dari India meninggalkan jejak yang cukup kuat di Indonesia.
Hal inilah yang kemudian menjadikan Indonesia pada masa Hindu Buddha menganut sistem monarki. Apa itu?
Baca Juga: Berbagai Pengaruh Hindu-Buddha dalam Bidang Seni, Materi IPS
Pada sistem monarki, pemimpin pemerintahan berdasarkan sistem keturunan dan dipimpin oleh raja.
Sistem monarki ini didasarkan pada kedaulatan atau pemerintahan yang tidak terbagi dari satu orang.
Pengaruh Hindu Buddha lainnya adalah munculnya banyak kerajaan di Indonesia yang berbasis Hindu Buddha.
Hal ini diawali dengan Kerajaan Kutai yang berada di Kalimantan Timur dan berlangsung selama berabad-abad.
Sistem kerajaan ini menganut paham Hindu tentang raja yang didewakan dan dianggap sebagai titisan dewa.
Mulai saat itu, para penguasa wilayah di Indonesia yang terpengaruh Hindu Buddha gunakan gelar dalam bahasa Sanskerta.
Konsep pemerintah ini terkait erat dengan konsep penguasa sistem semesta dalam sistem pemerintahan di India.
Sebagai perwujudan kekuasaan, jika raja telah meninggal, maka jasadnya akan disemayamkan di candi.
Dengan munculnya kerajaan, maka pemimpin pemerintahan sebuah kerajaan dipegang oleh raja.
Takhta itu kemudian akan diwariskan kepada keturunannya. Hal itu akan berlangsung secara terus menerus.
Pada masa pemerintahan Hindu Buddha, Indonesia sudah tak lagi gunakan kepala suku sebagai pemimpin.
Baca Juga: Pengaruh Kebudayaan Hindu-Buddha pada Sistem Keagamaan, Materi IPS
Di bawah raja terdapat jabatan seperti:
- Rakryan I Hino.
- Rakryan I Halu.
- Rakryan I Sirikan.
Ketiga jabatan ini diketahui diisi oleh putra raja atau biasa disebut dengan raja muda atau Yuwaraja.
Di bawah jawatan Yuwaraja ada jabatan Pamgat Timwan (keagamaan) dan Upappati (peradilan).
Selain itu, terdapat 12 jabatan yang tugasnya sebagai pelaksana pemerintahan di pusat pemerintah.
Ada juga pejabat yang lebih rendah, yakni terdiri dari kepala desa yang disebut rama atau karaman.
Sistem ini berlaku secara umum di berbagai wilayah Indonesia, bahkan setelah masuknya agama Islam.
Ketika Islam pertama kali masuk, bentuk kerajaan dari masa Hindu-Buddha masih tetap dipertahankan.
Nah, itulah pengaruh kebudayaan Hindu Buddha pada sistem pemerintahan. Semoga informasi ini bermanfaat!
Baca Juga: 14 Contoh Peninggalan Kerajaan Singasari, Kerajaan Hindu-Buddha di Jawa Timur
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan sistem monarki? |
Petunjuk: cek di halaman 2! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR