Bobo.id - Teman-teman tentu sudah tahu bahwa manusia bisa sampai ke angkasa karena adanya teknologi yang disebut pesawat antariksa.
Pesawat antariksa kendaraan yang terbang di luar angkasa, bisa membawa astronaut, kargo, atau instrumen lain ke tujuannya.
Pesawat antariksa diluncurkan ke antariksa dengan bantuan roket, dan memiliki sistem navigasi sendiri untuk tetap bisa beroperasi setelah terpisah dari roket.
Beberapa waktu lalu, kita sudah mengenal Parker Solar Probe sebagai salah satu pesawat antariksa yang bisa mencapai jarak paling dekat dengan Matahari.
Pada 29 Oktober 2018, Parker Solar Probe memecahkan rekor lama jarak sejauh 26,55 juta mil dari permukaan Matahari, yang dibuat oleh Helios 2 pada tahun 1976.
Parker Solar Probe juga merupakan pesawat antariksa tercepat dalam sejarah, yang kecepatannya mencapai 692.000 kilometer per jam.
Namun, rata-rata pesawat antariksa atau roket yang hendak ke luar angkasa harus bergerak dengan kecepatan 107.000 kilometer per jam.
Dengan kecepatan sebesar itu, kira-kira berapa banyak bahan bakar yang dibutuhkan pesawat antariksa untuk sampai ke angkasa?
Yuk, cari tahu faktanya di sini!
Bahan Bakar Menuju ke Angkasa
Bersumber dari NASA, mesin utama pesawat antariksa beroperasi pada suhu yang lebih ekstrem dibandingkan sistem mekanik pada umumnya.
Baca Juga: Ada Asteroid Kecil Menghantam Atmosfer Bumi Kemarin, Apa Dampaknya?
Pada suhu -252,7°C, mesin menyalakan bahan bakar yang berupa hidrogen cair, cairan terdingin kedua di dunia.
Ketika hidrogen cair dan oksigen cair digabungkan dan dibakar, maka suhu utamanya berubah menjadi 3.315°C, lebih panas dari titik didih besi.
Jika volume tangki hidrogen cair dan oksigen cair digabungkan, jumlahnya mencapai 73.600 kaki kubik atau sekitar 2.084.119,9 liter.
Bahan bakar tersebut dimasukkan ke dalam tangki bernama Tangki Eksternal.
Faktanya, Tangki Eksternal berukuran lebih dari setengah panjang lapangan sepak bola pada umumnya.
Menurut Science Alert, sebenarnya banyaknya bahan bakar untuk sampai ke angkasa bergantung dari jenis roketnya.
Roket Saturn V menggunakan bahan bakar yang paling boros di antara Space Shuttle, Falcon Heavy dan Space Launch System.
Rata-rata menggunakan total 2.076.545 kilogram bahan bakar.
Dengan bahan bakar tersebut, Saturn V bisa mengangkat muatan ke orbit rendah Bumi seberat 140.000 kg dan mengirim muatan 48.600 kg ke Bulan.
Mengenal Saturn V
Saturn V adalah roket buatan NASA yang dibuat berdasarkan tujuan mengirim manusia ke Bulan, roket terkuat yang pernah berhasil terbang.
Baca Juga: Ukurannya Melebihi Matahari, Seperti Apa Bintang Maharaksasa Betelgeuse?
Saturn V digunakan dalam program Apollo pada tahun 1960-an hingga 1970-an.
Ukuran Saturn V tingginya mencapai 111 meter, setinggi gedung 36 lantai, panjangnya 18 meter lebih tinggi dari Patung Liberty.
Beratnya mencapai 2,8 juta kilogram setara dengan 400 gajah.
Sebagai roket terkuat, Saturn V mampu menghasilkan daya dorong 34,5 juta Newton saat diluncurkan.
Menurut data dari NASA, pesawat atau roket ini bisa meluncurkan sektiar 118.000 kilogram ke orbit Bumi setara dengan 10 bus sekolah.
Saturn V pertama diluncurkan pada tahun 1967, bersama dengan Apollo 8.
----
Kuis! |
Berapa kecepatan Parker Solar Probe? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | NASA |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR