Bobo.id – Indonesia pada 2045 akan memperingati 100 tahun kemerdekaan. Selama perjalanan menuju 2045, negara ini juga akan memiliki bonus demografi, alias penduduk dengan usia produktif (15-64 tahun) sebanyak 70 persen.
Untuk menciptakan generasi produktif yang berkualitas, standar pendidikan yang baik bukan satu-satunya kunci. Kesehatan peserta didik yang komprehensif, baik secara fisik maupun psikis, juga perlu diupayakan.
Memahami hal tersebut, penyedia asuransi AIA tergerak untuk menjadi mitra kampanye Program Sekolah sehat melalui AIA Healthiest Schools (AHS).
Melalui program ini, AIA menyediakan materi pembelajaran yang dapat diadaptasi oleh guru sebagai upaya untuk membangun kebiasaan-kebiasaan hidup sehat bagi guru maupun para siswa.
Materi tersebut dikelompokan menjadi empat pilar, yakni makan sehat, gaya hidup aktif, kesehatan mental, serta sehat dan lestari (kesehatan lingkungan).
Untuk memotivasi sekolah, guru, dan siswa, AIA juga ikut menyelenggarakan program school visit dan AIA Healthiest Schools Challenge.
Kegiatan school visit ini dilakukan perdana di SD dan SMP Al Zahra School, Tangerang, pada Senin (29/1/2024). Kegiatan ini hadir dengan tema “Sehat Diri dan Lingkungan untuk Prestasi Masa Depan”.
Untuk siswa SD, kegiatan school visit digelar dalam bentuk coaching clinic yang dipandu oleh Brand Ambassador AIA sekaligus International Development Manager at Tottenham Hotspur Football Club, Shannon Moloney.
Sementara untuk siswa SMP, terdapat sesi talkshow interaktif bersama Head of Brand and Sponsorship AIA Gandis Rahma Mahatmi, Pimpinan Redaksi Bobo David Togatorop, serta Shannon Moloney.
Selama acara, ketiga narasumber memberikan sejumlah informasi terkait cara menjaga kesehatan fisik dan mental para siswa.
David mengatakan, konsumsi makanan bergizi dan rutin berolahraga perlu dilakukan secara rutin agar
“Ada banyak pilihan cita-cita di zaman sekarang, mulai dari pendiri startup sampai menjadi seorang gamer profesional. Supaya mimpi ini tercapai, penting untuk menjaga kesehatan dari masa muda,” ungkapnya.
Selanjutnya, Gandis menjelaskan tentang pentingnya mengadopsi empat pilar AHS, khususnya makan sehat dan gerak aktif.
“Makan sehat itu penting agar kalian (siswa) tidak mengantuk atau lemas selama di sekolah. Sebelum berangkat sekolah, misalnya, pastikan kalian sudah mengonsumsi makanan bernutrisi seimbang,” ujarnya.
Baca Juga: Untuk Anak Indonesia Sehat dan Sejahtera, Ini 4 Hal Penting yang Ada di AIA Healthiest Schools
Pada kesempatan tersebut, Gandis tak lupa menceritakan tentang latar belakang program AHS. Program ini rupanya dilatarbelakangi oleh kisah para siswa SMP di Thailand.
“AIA sempat melakukan survei kesehatan siswa SMP di Thailand. Hasilnya, sebanyak 15 persen siswa SMP mengalami kekurangan dan kelebihan berat badan karena kurang gerak,” kisahnya.
Untuk mengatasi kondisi ini, AIA pun rutin menggelar program makan sehat serta aktivitas olahraga tiga kali dalam seminggu.
“Semenjak ada program ini, para siswa di Thailand mulai memiliki berat badan yang ideal. Selain itu, tubuh mereka juga tidak gampang sakit dan mengantuk di kelas,” tambah Gandis.
Selain menyampaikan materi, Gandis juga melontarkan mini quiz untuk para siswa. Selanjutnya, pemaparan diteruskan oleh Shannon tentang pentingnya tidur delapan jam dan sarapan.
“Tidur delapan jam dan sarapan menjadi kunci keberhasilan tim Tottenham. Dengan kedua kebiasaan baik ini, kalian (para siswa) bisa lebih fokus ketika sekolah. Agar tidur lebih nyenyak, hindari main HP sebelum tidur,” ungkap Shannon.
Baca Juga: Untuk Sekolah yang Lebih Sehat, Program 'AIA Healthiest Schools' Diluncurkan, Apa Itu?
Pantau perkembangan AIA Healthiest Schools Challenge
Selain agenda talkshow, AIA juga turut memantau perkembangan SD dan SMP Al Zahra School yang juga berpartisipasi dalam kompetisi ini.
Gandis mengatakan, kompetisi ini diharapkan mampu mendorong sekolah agar berani menunjukan kebolehan mereka dalam mewujudkan lingkungan sekolah yang sehat.
“Program ini dibuat agar sekolah mampu mengembangkan empat pilar AHS. Apalagi, sekolah ini juga sudah punya program kesehatan sebelumnya, sehingga program ini bisa saling melengkapi,” ungkap Gandis.
Terdapat dua kategori dalam program ini, yakni kompetisi untuk SD dan SMP. Kedua kategori ini akan menghasilkan 15 pemenang, yakni juara 1 dari satu sekolah, juara 2 dari tiga sekolah, dan juara harapan sebanyak 11 sekolah.
“Pemenang juara 1 dan juara 2 akan menjadi perwakilan Indonesia dalam kompetisi AIA Healthiest Schools Challenge. Total hadiah sendiri senilai 100.000 dollar Amerika Serikat (AS) untuk pemenang regional dan internasional,” ujarnya.
Rencananya, AIA akan melanjutkan program visit school ke 20 sekolah lainnya hingga Maret 2024.
Untuk kompetisi sendiri, AIA akan menentukan pemenang berdasarkan roadmap sekolah sehat yang diusulkan oleh para peserta.
“Pengumuman pemenang akan kami umumkan pada Mei 2024. AIA sendiri akan terus melakukan program serupa, guna mewujudkan siswa yang sehat dan bahagia,” pungkasnya.
Penulis | : | Content Marketing |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR