Bobo.id - Ada satu hewan yang kerap dijuluki sebagai hewan paling bau di dunia. Yap, ia adalah sigung.
Sigung adalah mamalia yang tergabung dalam keluarga mustelidae. Ia termasuk karnivora kecil.
Hewan ini memiliki kesamaan dengan kelelawar. Sebab, sigung cenderung aktif di waktu malam hari.
Salah satu alasan utama sigung menjadi nokturnal adalah untuk melindungi dirinya dari pemangsa sekitar.
Kali ini Bobo akan mengajakmu kenalan lebih dekat dengan sigung lewat fakta uniknya. Simak, yuk!
1. Spesies Sigung yang Pandai Memanjat
Jangan kaget kalau melihat seekor sigung berada di atas pohon. Sebab, sigung memang pandai memanjat.
Namun, tidak semua sigung bisa memanjat. Hal ini hanya dilakukan oleh satu spesies, yakni sigung berbintik.
Dia adalah pemanjat yang baik di saat spesies lainnya lebih terkenal dengan kemampuannya menggali.
Diketahui, mereka biasanya akan memanjat pohon dan pagar, lo. Mirip seperti yang dilakukan kucing, ya!
Uniknya lagi, spesies sigung berbintik bisa menyemprotkan aroma yang baunya lebih tajam dari spesies biasanya.
Baca Juga: Bikin Haru, Rakun dan Sigung Ini Bersahabat Setelah Terpisah dari Keluarganya
2. Mengeluarkan Bau Tidak Sedap
Seperti Bobo sebutkan di awal, sigung dijuluki hewan paling bau. Yap, ia memang bisa mengeluarkan bau tak sedap.
Bersumber dari Kompas.com, aroma yang dihasilkan sigung berasal dari kelenjar aroma di duburnya.
Kelenjar aroma sigung terdiri dari tiol yang kaya sulfur sehingga bisa memberikan bau tidak sedap.
Bau tidak sedap ini dipakai sigung sebagai senjata alami untuk sistem pertahanan diri dari predator.
Diketahui, sigung bisa melepaskan bau sejauh satu meter. Tapi jenis tertentu bisa sampai tiga meter. Wow!
3. Kebal dengan Bisa Ular
Tiap hewan tercipta dengan keunggulan yang berbeda untuk bisa bertahan hidup, begitu pun dengan sigung.
Keunggulan sigung adalah mereka kebal terhadap bisa ular. Bisa ular tak ada arti apa-apa bagi seekor sigung.
Ini artinya, sigung sama dengan landak, musang, dan burung pemangsa yang juga kebal dengan bisa ular.
Bagi sigung, ular adalah makanan. Tak masalah jika ia menerima gigitan bertubi-tubi dari seekor ular.
Baca Juga: Bikin Gemas, Sigung Kecil Ini Memohon pada Seseorang untuk Diadopsi
Sebab, sigung tetap bisa hidup karena tubuhnya tidak bereaksi terhadap racun pada gigitan tersebut.
4. Melakukan Tarian Peringatan
Selain mengeluarkan bau yang tidak sedap, sigung memiliki cara pertahanan diri lainnya. Apa itu, Bo?
Bersumber dari Wildlife Informer, sigung akan mencoba menakuti pemangsa dengan tariannya yang unik.
Yap, tarian bisa digunakan sigung untuk mengusir mangsa ketika mangsanya tak terpengaruh dengan aromanya.
Biasanya, sigung akan berdiri tegak dengan kaki depannya, serta ekor dan kaki belakangnya terangkat.
Ia mungkin juga akan menampilkan gerakan menghentak, mendesis, menyerang, hingga mencakar.
5. Pola Garis di Tubuh Sigung
Sigung memiliki tubuh berwarna hitam dengan satu atau beberapa garis putih yang membentuk pola yang khas.
Pola ini bisa bervariasi tergantung pada jenisnya, tetapi warna hitam dan putih yang kontras jadi ciri khasnya.
Bukan pola garis biasa, ternyata garis di tubuh sigung mengarah tepat ke tempat keluarnya semprotan bau.
Baca Juga: Menyerang dengan Bau Busuk, Ini 4 Fakta Sigung Hewan yang Ternyata Berguna untuk Kendalikan Hama
Sigung memiliki garis di tubuhnya untuk menonjolkan kemampuan menyemprot saat hadapi ancaman.
Nah, itulah beberapa fakta menarik sigung yang suka mengeluarkan bau tidak sedap. Semoga bermanfaat!
----
Kuis! |
Apa spesies sigung yang pandai memanjat? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com,Treehugger |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR