Pada masa itu, diadakan sebuah tradisi yang disebut "Kinderfest", di mana anak-anak diberi kue dengan lilin sesuai dengan usia mereka.
Lilin-lilin itu kemudian dinyalakan dan anak-anak diizinkan meniupnya dalam satu nafas.
Ini dianggap sebagai simbol keberuntungan dan keinginan baik untuk tahun mendatang.
Penyebaran ke Berbagai Budaya
Dengan migrasi dan globalisasi yang terjadi, tradisi meniup lilin saat ulang tahun menyebar ke seluruh dunia.
Berbagai budaya memiliki cara unik untuk merayakannya. Misalnya, di Amerika Serikat, kebanyakan orang merayakan ulang tahun dengan lilin yang ditata sesuai dengan usia yang berulang tahun.
Sementara itu, di beberapa negara Asia, seperti Korea, meniup lilin dapat disertai dengan ritual doa dan harapan untuk masa depan.
Bahkan di Indonesia, meniup lilin juga menjadi salah satu bagian dalam perayaan ulang tahun.
Anak-anak seperti kita seringkali disambut dengan tumpeng atau kue ulang tahun yang dihiasi lilin sesuai dengan usia.
Keluarga dan teman-teman berkumpul untuk menyanyikan lagu "Selamat Ulang Tahun" sambil menunggu orang yang berulang tahun membuat harapan lalu meniup lilin.
Simbolisme dalam Meniup Lilin
Baca Juga: Apa Makna Lilin di Hari Natal? Ternyata Sudah Ada Sejak Abad Pertengahan
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR