Bobo.id - Ketika sedang berjalan-jalan, tak jarang kita melihat ada ulat yang menempel di dedaunan pohon.
Ulat adalah hewan kecil yang merupakan tahap larva dari ordo Lepidoptera, yang terdiri dari kupu dan ngengat.
Hewan pemakan tumbuhan ini bisa ditemukan di sekitar dedaunan, batang pohon, hingga ranting tumbuhan.
Banyak yang tidak suka jika melihat ulat dan langsung menghindar karena merasa geli dan takut kulit jadi gatal.
Biasanya, jenis ulat yang memiliki bulu lah yang rata-rata mengeluarkan racun dan bisa menyebabkan gatal.
Bahkan, ada juga ulat bulu yang disebut paling beracun dan berbahaya di dunia. Ia disebut dengan ulat kucing!
Mengenal Ulat Kucing
Ulat kucing (Megalopyge opercualris) adalah salah satu jenis ulat berbulu yang paling beracun di dunia.
Ulat ini biasa ditemukan di negara-negara selatan bagian Amerika, mulai dari Texas utara hingga Missouri.
Ukuran ulat kucing ini beragam. Ada yang berukuran 32 milimeter, ada juga yang ukurannya 36 milimeter.
Di bagian tubuhnya, ia memiliki bulu halus yang cukup lebat. Penampakannya mirip seperti bulu kucing persia.
Baca Juga: Bisa Gunakan Bahan Alami, Ini 5 Cara Hilangkan Gatal Akibat Ulat Bulu
Diketahui bahwa jenis ulat bulu ini akan menumbuhkan lebih banyak bulu setiap kali mereka berganti kulit.
Meski bulunya terlihat menggemaskan seperti kucing, namun ada yang menyebut kalau bulunya berbahaya, lo.
Bulu Ulat Kucing Beracun
Jangan tertipu dengan penampakannya. Walaupun terlihat lembut, bulu ulat kucing ternyata adalah duri beracun.
Sebagai informasi, bulu-bulu yang ada pada ulat kucing itu memiliki rongga dengan kelenjar racun di dasarnya.
Sama seperti jenis ulat bulu lainnya, semakin dewasa ulat kucing, maka semakin beracun pula sengatannya.
Kalau duri beracun itu sampai menempel dan masuk ke jaringan kulit, maka duri itu bisa melukai tulang kita.
Semakin lama kita menyentuh bulu dari ulat kucing tersebut, maka rasa sakitnya bisa semakin parah, teman-teman.
Rasa sakit akibat sengatan ulat kucing bisa berbeda antara individu, tergantung ketebalan area kulit yang disengat.
Namun, kebanyakan orang akan mengalami rasa sakit terbakar yang sangat sakit pada area yang disengat.
Selain itu, ada efek lain yang ditimbulkan, seperti gatal-gatal, nyeri berdenyut, sakit kepala, hingga mual.
Baca Juga: Jangan Digaruk! Ini Cara Tepat Atasi Gatal Akibat Ulat Bulu
Bahkan, jika bulunya sampai terkena tangan, maka sakitnya bisa dirasakan sampai ke bahu dan bertahan 12 jam.
Meski sengatan ulat kucing bisa menimbulkan sensasi yang menyakitkan, tetapi jarang bisa berakibat fatal.
Bagaimana Jika Tersengat?
Tentu saja, tidak ada seorang pun yang mau tersengat duri beracun dari ulat kucing ini, teman-teman.
Namun, jika tidak berhati-hati, tak menutup kemungkinan, kita jadi tersengat duri beracun dari ulat kucing.
Kalau sudah begitu, apa yang harus dilakukan jika bulu ulat kucing ini tidak sengaja tersentuh oleh kita?
Teman-teman bisa memanfaatkan selotip yang ada di rumah. Segera tempelkan selotip di area yang tersengat.
Bagian selotip yang ada lemnya dapat membantu duri-duri beracun dari ulat kucing itu terangkat dari ulat kita.
Jika sudah, kita bisa langsung kompres kulit dengan air dingin dan soda kue untuk meredakan rasa nyerinya.
Selain itu, kita juga bisa mengoleskan kompres es pada area yang disengat serta menggunakan antihistamin oral.
Nah, itulah informasi terkait ulat kucing yang bulunya punya kelenjar racun. Semoga bisa bermanfaat, ya.
Baca Juga: Jangan Sampai Salah Mengobati, Ini 4 Langkah Mengatasi Gatal Akibat Ulat Bulu
(Sumber Foto: Wikimedia Commons/lose)
----
Kuis! |
Apa nama ilmiah dari ulat kucing? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR