Bobo.id - Teman-teman, apakah daerah tempat tinggalmu akhir-akhir ini mengalami hujan ekstrem?
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), cuaca ekstrem masih akan terjadi di sejumlah wilayah Indonesia sepanjang 1-8 Maret 2024.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan, berdasarkan prakiraan musim hujan 2024, puncak musim hujan di sebagian besar wilayah Indonesia sudah terlewati.
Namun sebagian wilayah Sumatra bagian selatan dan Pulau Jawa masih mengalami puncak musim hujan pada bulan Februari.
Maka dari itu, hingga awal Maret hujan deras ekstrem masih mungkin terjadi.
Guswanto juga menambahkan, kondisi cuaca ekstrem ini dipicu oleh aktivitas gelombang Rossby Ekuatorial di selatan Pulau Jawa bagian barat.
Selain itu, ada juga peningkatan kecepatan angin di sekitar wilayah Kepulauan Bangka Belitung dan Selat Karimata.
Fenomena kedua itu kemudian membentuk pola perlambatan, pertemuan, dan akselerasi angin di sekitar wilayah Jawa bagian barat.
Nah, untuk memahami terbentuknya cuaca ekstrem, mari simak penjelasan lengkapnya di sini.
Penyebab Cuaca Ekstrem
Menurut BMKG, ada tiga penyebab terjadinya cuaca ekstrem di wilayah Indonesia.
Baca Juga: Sudah Turun Hujan, Mengapa Udara Masih Terasa Gerah? Ini Penjelasannya
Pertama, Monsun Asia yang disertai adanya fenomena seruakan dingin yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan.
Kedua, adanya daerah tekanan rendah yang terpantau di sekitar Laut Timor, Teluk Carpentaria dan di Samudra Hindia barat Sumatra.
Keadaan ini dapat memicu terbentuknya pola perlambatan kecepatan angin di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan ekuator.
Ketiga, yaitu aktivitas gelombang atmosfer yang meningkatkan pertumbuhan awan hujan dan potensi cuaca ekstrem.
Bersumber dari National Geographic Indonesia, angin monsun terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara antara samudra dan benua.
Angin monsun juga dipicu karena sinar matahari menyebabkan permukaan lautan lebih panas daripada daratan.
Oleh karena itu, udara akan bertekanan lebih tinggi di lautan daripada tekanan udara di daratan.
Ada dua jenis angin monsun, yakni monsun barat dan monsun timur.
Angin monsun barat yang terjadi sepanjang Oktober sampai April, menyebabkan Indonesia dan Malaysia mengalami musim hujan.
Sedangkan angin monsun timur, biasanya terjadi di bulan April atau Mei sampai September, menyebabkan Indonesia dan Malaysia mengalami kemarau.
Meski sebabkan perubahan cuaca, sebenarnya angin munson juga bermanfaat untuk lingkungan, lo.
Baca Juga: Jangan Biarkan Berkeliaran, Ini 5 Hama yang Sering Muncul saat Musim Hujan
Anak benua India dan seluruh Asia Tenggara yang berada di lingkungan tropis bergantung pada monsun.
Manfaatnya, cuaca ini mendukung daerah tropis menghasilkan panen yang berkualitas dan tidak mengalami kekeringan.
Pada saat musim hujan, air yang diperoleh dari hujan deras dapat dimanfaatkan untuk menyalakan PLTA.
Nah, itulah penjelasan tentang cuaca ekstrem di Indonesia dan penyebabnya.
----
Kuis! |
Apa itu angin monsun? |
Petunjuk: cek di halaman 2! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | BMKG,kompas |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR