Bobo.id - Apakah teman-teman sudah melihat halaman depan kolom pencarian Google hari ini?
Tak seperti biasanya, halaman depan Google hari ini dihiasi dengan doodle warna-warni yang cerah.
Ada juga gambar sejumlah karakter perempuan berbagai usia. Ada yang masih muda sampai sudah tua.
Ketiga gambar itu dibungkus dalam garis menyerupai lingkaran atau dalam huruf 'O' pada kata 'Google'.
Google Doodle ini memang spesial merayakan Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada hari ini.
Hmm, kira-kira kenapa 8 Maret dipilih jadi Hari Perempuan Internasional, ya? Kita cari tahu bersama, yuk!
Asal-Usul Hari Perempuan Internasional
Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day diperingati pada 8 Maret setiap tahunnya.
Peringatan ini diresmikan pertama kali pada tahun 1911. Artinya, ini sudah diperingati lebih dari 1 abad!
Meski begitu, ide tentang Hari Perempuan Internasional sudah dicetuskan sejak tahun 1908, lo.
Saat itu, ada sebanyak 15 ribu perempuan di New York, Amerika Serikat melakukan aksi unjuk rasa.
Baca Juga: Rayakan HUT Ke-36, Nova Setia Menginspirasi Perempuan Indonesia dengan Kampanye #PintarAturUang
Para perempuan itu menginginkan adanya kesetaraan kedudukan antara perempuan dan laki-laki.
Setahun kemudian, Partai Sosialis Amerika pun mendeklarasikan Hari Perempuan Nasional pertama.
Saat itu, peringatan dilakukan di Amerika Serikat pada 28 Februari. Yap, hanya dirayakan di Amerika.
Pada Konferensi Internasional 1910, ada yang mengusulkan peringatan itu dirayakan secara internasional.
Sebagai informasi, konferensi itu diikuti oleh total 100 perempuan dari 17 negara. Wah, banyak juga, ya!
Akhirnya, usulan disepakati dan pada 1911 Hari Perempuan Internasional dirayakan pertama kalinya.
Namun, kala itu belum ditetapkan soal tanggal berapa Hari Perempuan Internasional itu diperingati.
Pada kurun waktu 1913-1914, Hari Perempuan Internasional dipakai untuk menolak Perang Dunia I.
Pada 1917, perempuan Rusia memprotes perang dengan gerakan bertajuk 'Roti dan Perdamaian' pada 8 Maret.
Di tahun 1975, untuk pertama kalinya PBB memperingati Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret.
Sejak saat itulah seluruh dunia pada tanggal ini diperingati sebagai Hari Perempuan Internasional.
Baca Juga: Jawab Soal dari Teks 'Kongres Perempuan Indonesia', Materi Kelas 5 SD
Makna Hari Perempuan Internasional
Sama seperti peringatan lain, Hari Perempuan Internasional ini juga punya tema yang berbeda tiap tahunnya.
Di 2024 ini, Hari Perempuan Internasional menyuarakan tagar inspire inclusion atau menginspirasi inklusi.
Artinya, menginspirasi orang lain untuk menghargai inklusi perempuan demi tercipta dunia lebih baik.
O iya, inklusi adalah pendekatan untuk membangun lingkungan terbuka untuk siapa pun, tanpa terkecuali.
Bersumber dari Kompas.com, ada beberapa makna perayaan Hari Perempuan Internasional:
- Merayakan pencapaian perempuan.
- Mendidik dan meningkatkan kesadaran tentang kesetaraan.
- Seruan untuk perubahan positif memajukan perempuan.
- Penggalangan dana untuk badan amal yang fokus pada perempuan.
Semua orang di mana pun bisa menjadi bagian untuk merayakan Hari Perempuan Internasional ini.
Baca Juga: Mengenal 'Bhineka Tunggal Ika' bersama 12 Seniman Perempuan Indonesia
Dengan peringatan ini, diharapkan kesetaraan dalam hal sosial, ekonomi, dan budaya bisa segera terwujud.
Nah, itulah asal-usul Hari Perempuan Internasional dirayakan tiap 8 Maret. Semoga bisa bermanfaat, ya.
----
Kuis! |
Kapan tercetusnya ide Hari Perempuan Internasional? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | Kompas.com,Indonesiabaik.id |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR