Bobo.id - Cegukan bisa menjadi salah satu kondisi yang sangat mengganggu, terutama saat sedang berpuasa.
Fenomena ini bisa muncul kapan saja dan di mana saja, baik saat selesai makan atau saat perut kosong.
Cegukan bisa disebabkan makan terlalu cepat, makan terlalu berlebihan, hingga naiknya asam lambung.
Biasanya, kita akan mengatasi cegukan dengan cara memperbanyak asupan cairan. Yap, minum air putih.
Namun, tentu saja hal ini tidak bisa dilakukan saat puasa. Wah, padahal cegukan bikin tubuh tak nyaman.
Tak perlu khawatir, Bobo punya solusi untuk menghilangkan cegukan saat puasa. Apa itu? Cari tahu, yuk!
1. Teknik Pernapasan Perut
Salah satu cara untuk menghentikan cegukan adalah dengan menggunakan teknik pernapasan perut.
Caranya mudah, kita hanya perlu duduk dengan nyaman dan fokus pada pernapasan, teman-teman.
Tarik napas dalam-dalam lewat hidung sampai perut mengembang. Tahan selama beberapa detik.
Setelah itu, kita bisa hembuskan napas secara perlahan melalui mulut. Yap, jangan melalui hidung, ya.
Baca Juga: Kenapa Kita Bisa Mengalami Cegukan? Ini Penjelasan dan Cara Atasinya
Kita bisa melakukan teknik pernapasan perut ini hingga beberapa kali sampai cegukan benar-benar hilang.
Bersumber dari Hello Sehat, metode ini dilakukan untuk meningkatkan kadar karbondioksida dalam tubuh.
2. Menekan Daun Telinga
Metode yang kurang dikenal tapi bisa bekerja dengan baik adalah dengan menekan daun telinga perlahan.
Kita hanya perlu menekan lembut daun telinga selama beberapa detik. Bisa juga dengan menutupnya.
Gerakan ini diketahui bisa mengirimkan sinyal relaksasi dari otak ke bagian diafragma yang ada di ulu hati.
Sama seperti sebelumnya, teman-teman bisa melakukan cara ini berulang kali sampai cegukan mereda.
3. Bernapas dalam Kantong Kertas
Tahukah teman-teman? Bernapas dalam kantong kertas ternyata juga bisa atasi cegukan saat puasa, lo.
Caranya mudah, kita hanya perlu hirup udara, lalu buang dalam kantong kertas berulang kali dalam periode tertentu.
Tindakan ini bisa bikin otot diafragma yang tadinya tegang menjadi rileks sehingga cegukan bisa berhenti.
Baca Juga: Benarkah Terkejut Bisa Hilangkan Cegukan? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Namun perlu diingat, kantong yang digunakan adalah kertas, kita tak bisa mengganti dengan kantong plastik.
Kalau menggunakan kantong plastik, saat kita mengambil napas, plastik akan menempel di mulut kita. Hihi.
4. Tekuk Lutut dan Arahkan ke Dada
Cara menghentikan cegukan saat sedang berpuasa selanjutnya adalah dengan melakukan gerakan tertentu.
Yap, kita bisa duduk sambil memeluk lutut. Kemudian, kita bisa mengarahkan sedekat mungkit ke arah dada.
Bersumber dari KlikDokter, posisi itu akan menekan diafragma sehingga udara yang terjebak bisa keluar.
Agar cegukan bisa hilang, coba pertahankan posisi ini selama dua menit. Jika belum hilang, tambah durasinya.
5. Pijat Lembut Area Diafragma
Tahukah teman-teman di mana letak diafragma? Yap, diafragma terletak di bawah tulang rusuk atau tulang dada.
Untuk mengatasi cegukan, kita bisa melakukan pijatan dengan ujung jari secara lembut di bagian itu.
Lakukan gerakan selama 20-30 detik. Dengan melakukan hal itu, diharapkan cegukan cepat berhenti.
Nah, itulah beberapa cara mudah untuk menghilangkan cegukan saat berpuasa tanpa minum air. Selamat mencoba!
Baca Juga: Tak Usah Khawatir Karena Tak Bisa Minum, 5 Cara Ini Bisa Atasi Cegukan saat Berpuasa
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Apa penyebab cegukan? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
10 Contoh Pelanggaran Hak di Lingkungan Keluarga, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | Kompas.com,Klik Dokter |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR