Bobo.id - Selama bulan Ramadan, ada banyak tradisi yang dilakukan di setiap wilayah, salah satunya adalah tradisi membangunkan sahur.
Sahur adalah momen penting bagi umat Islam selama bulan Ramadan, karena jadi waktu bangun sebelum fajar untuk makan dan minum sebelum memulai puasa.
Di berbagai negara, tradisi membangunkan sahur memiliki nuansa, ritme, dan kebiasaan yang berbeda-beda, lo.
Bila di Indonesia kita biasa mendengar suara teriakan dan bedug, maka di negara lain ada cara berbeda.
Kali ini kita akan mengenal tentang tradisi membangunkan sahur yang dilakukan di berbagai negara di dunia.
Tradisi Bangunkan Sahur di Berbagai Negara
1. India
Di India, tradisi membangunkan sahur dilakukan oleh kelompok yang bernama seheriwalas atau zohridaars.
Kelompok tersebut merupakan bagian dari budaya Mughal yang sudah ada sejak zaman dulu.
Selama bulan Ramadan seheriwalas akan berjalan di sepanjang jalan di kota saat menjelang waktu sahur.
Mereka juga sering membawa tongkat kayu untuk mengetuk pintu atau dinding rumah penduduk agar bangun sahur.
Baca Juga: Tak Sempat Makan, Bolehkah Hanya Minum Air Putih saat Sahur? Ini Penjelasannya
2. Turki
Di Turki, tradisi membangunkan sahur sering kali diiringi dengan bunyi mesin penari pagi.
Mesin penari ini merupakan alat tradisional yang digunakan untuk membangunkan orang-orang agar makan sahur.
Bunyi mesin penari pagi ini seperti bunyi alat musik perkusi yang cukup keras dan berirama.
Selain itu, ada juga tradisi penggunaan nafiri atau alat musik tiup khas Turki yang dimainkan untuk membangunkan orang-orang untuk sahur.
3. Pakistan
Di Pakistan, tradisi membangunkan sahur sering kali diawali dengan meniup seruling atau alat musik tradisional lainnya.
Akan ada para petugas khusus yang akan memainkan alat musik tradisional.
Bunyi seruling yang merdu tersebut digunakan untuk membangunkan orang-orang di sekitar agar mereka dapat bangun untuk sahur.
Selain itu, panggilan sahur juga sering kali dipancarkan melalui pengeras suara dari masjid setempat.
4. Mesir
Baca Juga: Hati-Hati Asam Lambung Kambuh, Hindari 7 Makanan Ini Selama Puasa
Di Mesir, tradisi membangunkan sahur dilakukan oleh para musafir atau orang yang bertugas sebagai pembangun sahur.
Mereka akan berkeliling desa atau kota sambil membunyikan bel atau memukul bedug sebagai tanda agar orang-orang bangun untuk makan sahur.
Tradisi ini sering kali dilakukan dengan penuh semangat dan keceriaan, dengan harapan agar orang-orang dapat bersiap-siap untuk menjalani puasa dengan lancar.
5. Maroko
Di Maroko, juga ada tradisi membangunkan sahur yang dilakukan dengan menggunakan alat musik tradisional seperti gambus, qanun, atau alat musik tiup khas Maroko.
Selain itu, ada juga tradisi nyanyian atau salawat yang dilantunkan oleh para pemuda yang berkeliaran di sekitar desa atau kota.
Cara itu dilakukan agar seluruh masyarakat bangun untuk sahur sebelum berpuasa. Tradisi ini menciptakan suasana yang meriah dan penuh kegembiraan di tengah malam.
6. Alabania
Di Alabania, suasana meriah akan terjadi pada malam hari menjelang waktu sahur.
Kemeriahan ini adalah tradisi yang dilakukan warga Islam untuk turun ke jalan sambil membawa lodra.
Lodra adalah alat musik sejenis drum yang dibuat dari kulit kambing dan bisa menghasilkan suara keras.
Baca Juga: Selalu Ditunggu di Bulan Ramadan, Bagaimana Asal Usul Istilah Takjil?
Biasanya tradisi ini dilakukan di wilayah Kota Shokdra dan akan ada pemain lodra yang sengaja diundang untuk membangunkan sahur.
Para pemain lodra akan berjalan berkeliling sambil menyanyikan lagu-lagu tradisional.
Nah, itu beberapa tradisi untuk bangunkan sahur selama bulan Ramadan yang dilakukan di berbagai negara.
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Bagaimana tradisi bangunkan sahur di Indonesia? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR