Berbeda dengan hewan nokturnal, hewan diurnal justru jadi cenderung kurang aktif saat GMT ini terjadi.
Contohnya adalah sapi dan ayam yang akan kebingungan dan segera kembali ke kandang untuk istirahat.
Sementara itu bagi jerapah dan kuda, mereka akan berkerumun dalam kelompok sebelum berlari.
Warna Akan Terlihat Berbeda
Selain perilaku hewan, Gerhana Matahari Total juga dianggap bisa memunculkan efek Purkinje.
Efek itu menjelaskan, warna akan terlihat berbeda tergantung pada seberapa banyak cahaya yang ada.
Dalam kondisi cahaya minim, warna merah cerah tampak lebih gelap, pudar, dan terkadang hampir hitam.
Sebaliknya, warna biru dan hijau cenderung jadi lebih cerah karena reseptor peka cahaya di mata manusia.
Untuk melihat efek ini, disarankan untuk memakai baju warna merah dan hijau saat fenomena GMT terjadi.
O iya, agar tidak salah, fenomena Gerhana Matahari Total 8 April ini tidak bisa diamati dari wilayah di Indonesia.
Sebab, saat GMT 8 April terjadi, seluruh wilayah Indonesia mengalami waktu malam sehingga tak akan terlihat.
Baca Juga: Matahari Bisa Tertutup saat Gerhana, Berapa Perbandingan Ukuran Matahari dan Bulan?
Source | : | Kompas.com,Live Science |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR