Bobo.id - Gerhana Matahari Total 8 April jadi salah satu fenomena antariksa yang paling ditunggu tahun ini.
Fenomena Gerhana Matahari Total (GMT) terjadi ketika Bulan melintas di antara Matahari dan Bumi, lo.
Bulan akan menutupi seluruh permukaan Matahari sehingga cahaya Matahari itu tidak sampai ke Bumi.
Langit akan menjadi gelap selama beberapa menit. Namun, tidak gelap gulita, hanya seperti fajar atau senja.
O iya, tidak semua wilayah mengalami langit gelap ini, ya. Hanya beberapa wilayah yang dilewati GMT.
Langit yang gelap ini akan bisa dinikmati oleh masyarakat Meksiko, Amerika Serikat (AS), dan Kanada.
Tak hanya kegelapan langit, GMT 8 April juga membawa dampak lain bagi Bumi. Apa saja? Simak, yuk!
Dampak GMT 8 April 2024
Pada Gerhana Matahari Total kali ini, Bulan akan berada dekat dengan Bumi atau sering disebut perigee.
Saat bayangan Bulan mendekat, akan terjadi penurunan suhu. Biasanya antara 2,8-5,6 derajat celcius.
Ketika daratan mulai mendingin, awan-awan pada ketinggian rendah bisa menghilang dari langit siang.
Baca Juga: Benarkah Gerhana Matahari Total Menyebabkan Bumi Jadi Gelap? Ini Faktanya
Sekitar 30 detik sebelum totalitas, garis bergelombang atau pita bayangan muncul di sisi bangunan dan kendaraan.
Kemudian, beberapa detik sebelum totalitas, kita bisa melihat manik-manik Baily muncul di tepi Bulan.
Yap, menjelang GMT, irisan tipis sinar Matahari akan tampak terpecah jadi butiran cahaya. Itulah manik Baily.
Titik-titik yang menyilaukan ini adalah sisa cahaya Matahari yang mengintip dari balik gunung di Bulan.
Kalau langit cerah, totalitas akan menghadirkan dinding kegelapan yang mengubah siang seperti senja.
Pada momen ini, bintang-bintang dan planet yang terang mungkin akan terlihat di langit yang gelap.
Perubahan Tingkah Laku Hewan
Bersumber dari Live Science, saat GMT terjadi, hewan-hewan juga akan bertingkah aneh, teman-teman.
Hal ini karena mereka merasakan perubahan yang tiba-tiba. Dari cahaya cerah di siang hari menjadi gelap.
Fenomena GMT ini bisa mengelabui hewan tertentu dengan berpikir bahwa saat itu sudah malam.
Misalnya, pada 1932, para peneliti mengamati jangkrik yang berkicau saat GMT, seolah pada malam hari.
Baca Juga: NASA Akan Luncurkan 3 Roket saat Gerhana Matahari Total Mendatang, Apa Tujuannya?
Berbeda dengan hewan nokturnal, hewan diurnal justru jadi cenderung kurang aktif saat GMT ini terjadi.
Contohnya adalah sapi dan ayam yang akan kebingungan dan segera kembali ke kandang untuk istirahat.
Sementara itu bagi jerapah dan kuda, mereka akan berkerumun dalam kelompok sebelum berlari.
Warna Akan Terlihat Berbeda
Selain perilaku hewan, Gerhana Matahari Total juga dianggap bisa memunculkan efek Purkinje.
Efek itu menjelaskan, warna akan terlihat berbeda tergantung pada seberapa banyak cahaya yang ada.
Dalam kondisi cahaya minim, warna merah cerah tampak lebih gelap, pudar, dan terkadang hampir hitam.
Sebaliknya, warna biru dan hijau cenderung jadi lebih cerah karena reseptor peka cahaya di mata manusia.
Untuk melihat efek ini, disarankan untuk memakai baju warna merah dan hijau saat fenomena GMT terjadi.
O iya, agar tidak salah, fenomena Gerhana Matahari Total 8 April ini tidak bisa diamati dari wilayah di Indonesia.
Sebab, saat GMT 8 April terjadi, seluruh wilayah Indonesia mengalami waktu malam sehingga tak akan terlihat.
Baca Juga: Matahari Bisa Tertutup saat Gerhana, Berapa Perbandingan Ukuran Matahari dan Bulan?
Meski begitu, kita masih bisa melihat penampakan Gerhana Matahari Total melalui akun YouTube milik NASA.
Untuk bisa menyaksikannya, teman-teman bisa menyaksikannya di YouTube mulai pukul 23.30 WIB, ya.
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan Gerhana Matahari Total? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com,Live Science |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR