Bobo.id - Emping melinjo adalah salah satu camilan lezat yang sering disuguhkan dalam berbagai acara.
Rasanya yang enak dan gurih membuat makanan ini jadi kegemaran dan diserbu oleh berbagai kalangan.
Tak hanya itu, emping melinjo yang lezat bisa bikin mulut kita sulit untuk berhenti makan dan mengunyahnya.
Tanpa disadari, hanya dalam beberapa hari, kita sudah menghabiskan satu toples penuh emping melinjo.
Meski lezat, mengonsumsi emping melinjo terlalu banyak ternyata bisa berefek buruk pada tubuh kita, lo.
Hmm, memangnya apa efek samping makan emping melinjo terlalu banyak, Bo? Cari tahu bersama, yuk!
1. Masalah Pencernaan
Salah satu efek utama mengonsumsi emping melinjo dalam jumlah besar adalah terjadi masalah pencernaan.
Emping melinjo yang digoreng dengan minyak mengandung lemak jenuh dan lemak trans yang tinggi.
Nah, konsumsi lemak jenuh dan lemak trans berlebihan seperti pada emping ini bisa bikin perut tak nyaman.
Lebih parah, makan emping kebanyakan bisa tingkatkan risiko penyakit, seperti maag, sembelit, dan diare.
Baca Juga: Jadi Hidangan yang Sering Muncul saat Lebaran, Kenapa Makan Emping Melinjo Terlalu Banyak Berbahaya?
2. Menambah Berat Badan
Perlu diketahui, emping melinjo mengandung kalori yang cukup tinggi, yakni sekitar 350 kalori per 100 gram.
Sebagai informasi, jumlah ini setara dengan sepertiga kebutuhan kalori harian orang dewasa. Banyak, ya!
Selain kalori, emping melinjo juga mengandung lemak dan garam yang bisa menyebabkan penimbunan lemak.
Hal inilah yang bisa menyebabkan penambahan berat badan jika emping melinjo dikonsumsi berlebihan.
3. Meningkatkan Kadar Asam Urat
Emping melinjo termasuk makanan tinggi purin, yaitu zat yang diubah tubuh menjadi asam urat.
Konsumsi purin berlebihan seperti pada emping melinjo dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah.
Hal ini bisa berisiko memicu serangan asam urat dan memperparah kondisi bagi pasien asam urat kronis.
O iyta, asam urat adalah kondisi yang bisa menyebabkan gejala nyeri, bengkak, dan panas di bagian sendi.
4. Tingkatkan Risiko Hipertensi
Baca Juga: Bosan dengan Kue Kering yang Sama Setiap Lebaran? Coba Buat Kue Kering Unik Ini, yuk!
Emping melinjo, terutama yang digoreng dengan garam berlebih, bisa tingkatkan asupan natrium dalam tubuh.
Konsumsi natrium berlebihan bisa meningkatkan tekanan darah dan tingkatkan risiko hipertensi. Apa itu?
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi ketika tekanan darah di atas batas normal (130/80 mmHg).
Kondisi ini bisa menyebabkan berbagai macam komplikasi kesehatan, seperti jantung dan juga stroke.
5. Memicu Reaksi Alergi
Bagi sebagian orang, makan emping melinjo dalam jumlah yang tinggi dapat memicu reaksi alergi, lo.
Gejalanya beragam, bisa berupa gatal-gatal, ruam kulit, bengkak, atau bahkan sesak napas, teman-teman.
Kalau kamu punya riwayat alergi makanan, sebaiknya berhati-hati atau hindari konsumsi emping melinjo.
Para ahli kesehatan menyarankan agar membatasi konsuumsi emping melinjo tidak lebih dari 100 gram.
Simbangkan konsumsi emping melinjo dengan makanan sehat lainnya seperti buah, sayur, dan protein.
Meski memiliki beberapa efek kesehatan, namun bukan berarti kita tidak boleh makan emping sama sekali.
Nah, itulah beberapa efek samping yang bisa terjadi saat makan emping melinjo terlalu banyak. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Biasa Dimasak dalam Sayur Asam, Kenalan dengan Melinjo, yuk!
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Apa risiko masalah pencernaan akibat makan emping berlebih? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR