Bobo.id - Sebagai negara yang dilalui jalur cincin api, Indonesia memiliki banyak gunung api yang masih aktif.
Gunung api aktif adalah jenis gunung api yang masih terus melakukan aktivitasnya secara rutin.
Yap, gunung ini masih mengeluarkan magma maupun erupsi, bahkan bisa menjadi penyebab gempa!
Nah, baru-baru ini ada gunung api aktif di Indonesia yang mengalami erupsi dengan kekuatan besar.
Gunung api itu adalah Gunung Ruang yang berada di Kep. Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara.
Uniknya, ketika Gunung Ruang ini mengalami erupsi secara eksplosif, terlihat kilatan petir di puncaknya.
Puncak Gunung Ruang jadi terlihat menyala benderang akibat lontaran material ditambah kilatan petir itu.
Hmm, kira-kira apa yang membuat petir muncul saat Gunung Ruang meletus, ya? Kita cari tahu, yuk!
Termasuk Petir Vulkanik
Tahukah teman-teman? Ternyata petir itu tak ada hubungannya dengan cuaca atau iklim saat itu, lo.
Bersumber dari Kompas.com, fenomena munculnya petir di puncak Gunung Ruang itu disebut petir vulkanik.
Baca Juga: Bagaimana Letusan Gunung Api Bisa Menyebabkan Tsunami? Ini Penjelasannya
Petir ini muncul karena ada pelepasan muatan listrik yang disebabkan oleh adanya proses erupsi.
Perlu diperhatikan, petir vulkanik ini berbeda dengan petir yang terjadi sebelum hujan deras turun, ya.
Petir yang terjadi sebelum hujan bisa dilihat secara visual di langit mendung, kemudian disusul hujan.
Nah, kalau petir vulkanik ini hanya akan muncul di area kolom erupsi dari beberapa gunung berapi.
Muncul Listrik Statis
Munculnya petir vulkanik menghasilkan listrik statis yang biasa terjadi dari dalam kolom letusan.
Hal ini bisa dialami oleh gunung berapi yang memiliki tipe letusan eksplosif, seperti Gunung Ruang.
Letusan besar yang dialami gunung api biasanya mengandung muatan listrik yang bisa hasilkan petir.
Yap, petir vulkanik terjadi ketika listrik statis terbentuk di atmosfer sebelum dilepaskan bentuk petir.
Meski begitu, penumpukan listrik statis untuk membentuk petir vulkanik ini tak sesederhana petir biasanya.
Bersumber dari Scitech Daily, ada beberapa faktor yang berkontribusi dalam pelepasan petir vulkanik.
Baca Juga: 5 Gunung Api Bawah Laut di Indonesia, Ada yang Tingginya Capai 3.200 Meter!
1. Ice Charging
Ice charging adalah faktor terbentuknya badai petir biasa dan petir vulkanik dari gunung berapi.
Ketika udara hangat dan letusan naik ke langit, ia akan bertemu udara yang lebih dingin di atmosfer.
Air dalam gumpalan es membeku jadi partikel es yang akhirnya bertabrakan satu dengan yang lain.
2. Gesekan
Mirip dengan sebelumnya, gesekan ini terjadi karena pecahan batu dan abu yang saling bergesekan.
Mereka akhirnya bertabrakan dan menciptakan ion bermuatan, menghasilkan listrik, dan ciptakan petir.
3. Fraktoemisi
Bersumber dari Kompas.com, fraktoemisi merupakan pemecahan partikel batuan material erupsi.
Ketika batuan pecah, maka partikel bermuatan dapat terbentuk, membentuk penumpukan muatan statis.
Efek ini terjadi pada energi tinggi, yang mengakibatkan muatan berkumpul dekat puncak gunung.
Baca Juga: Muncul Kilatan Petir saat Gunung Api Meletus, Fenomena Alam Apa Itu?
4. Ketinggian Abu Vulkanik
Siapa sangka, ternyata ketinggian abu vulkanik bisa memengaruhi terjadinya petir vulkanik, teman-teman.
Semakin tinggi abu vulkanik, maka konsentrasi uap air yang dihasilkan oleh gunung bisa lebih tinggi.
Dengan lebih banyak air dan suhu lebih dingin, akan ada lebih banyak ice charging dan aktivitas listrik.
Ini artinya, semakin tinggi abu vulkanik, maka semakin besar pula petir vulkanik bisa muncul.
Nah, itulah penjelasan tentang munculnya petir saat Gunung Ruang meletus. Semoga bisa bermanfaat.
----
Kuis! |
Di mana letak Gunung Ruang? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | Kompas.com,SciTechDaily |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR