Adanya keberagaman kebudayaan dan tradisi bisa menimbulkan konflik sosial di antara masyarakat, lo.
Pada dasarnya, konflik termasuk interaksi disosiatif, berarti interaksi yang mengarah kepada perpecahan.
Konflik ini bisa terjadi karena dipicu oleh sikap menganggap budayanya sendiri yang paling benar.
Konflik sosial ini umumnya ditandai dengan adanya gerakan separatisme oleh kelompok etnik tertentu.
Misalnya, Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang muncul karena masyarakat Aceh tak puas dengan pemerintah.
Dampak negatif selanjutnya dari keberagaman masyarakat adalah dominasi dari kelompok yang dominan.
Pada masyarakat yang majemuk seperti Indonesia pasti ada beberapa kelompok yang lebih dominan.
Apabila tidak segera diatasi, dampak ini bisa berpotensi memicu konflik antar etnis di Indonesia, lo.
Bahkan, jika berlangsung berkepanjangan, dampak negatif ini bisa mengarah ke perpecahan NKRI.
Kelompok dominan atau yang jumlahnya lebih banyak biasanya akan merasa lebih baik dari kelompok lain.
Baca Juga: Beragam Makanan Khas Berbagai Daerah di Indonesia, Materi Kelas 3 SD
Hal ini memicu sikap merendahkan kelompok lain. Nah, sikap ini bisa memecah masyarakat, lo.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR