Bobo.id - Teman-teman, tahukah kamu bahwa Matahari ternyata juga mengalami siklus unik, lo.
Bersumber dari Live Science, setiap 11 tahun atau lebih, medan magnet Matahari terjerat yang awalnya saling berhubungan, kemudian terputus menjadi kutub utara dan selatan.
Akibat dari siklus ini, kemudian muncul gumpalan plasma berapi-api yang membentuk bintik gelap pada Matahari.
Sebutan untuk fenomena periode peningkatan aktivitas matahari ini yaitu Maksimum Matahari (solar maximum).
Fenomena ini ternyata berdampak bagi beragam planet, salah satunya Planet Mars.
Nah, menanggapi fenomena Maksimum Matahari, NASA bersiap untuk memantai terjadinya badai matahari hebat di Mars.
Apa tujuannya, ya?
Cari tahu bersama, yuk!
Pemantauan NASA
Bersumber dari space.com, Solar Dynamics Observatory milik NASA menangkap gambar terjadinya letusan Matahari pada 31 Agustus 2012.
Letusan tersebut melontarkan massa yang melaju dengan kecepatan sekitar 1.449 km/jam.
Baca Juga: Mengapa Asteroid Banyak Ditemukan di Antara Mars dan Jupiter? Ini Faktanya
Akibatnya, ada radiasi yang bergerak jauh ke ruang angkasa, namun tidak sampai ke Bumi karena terlindung oleh medan magnet Bumi.
Sementara itu, Mars tidak memiliki lapisan medan magnet yang dapat melindunginya.
Menurut sejarahnya, Mars sudah lama kehilangan medan magnetnya, sehingga Mars lebih berisiko mengalami bahaya saat aktivitas Matahari meningkat.
Oleh karena itu, dua pesawat antariksa milik NASA akan mengamati akibat dari lontaran massa pada saat badai matahari ini mengenai Mars.
Tujuannya supaya NASA dapat membuat persiapan untuk para astronaut yang akan berangkat pada misi depan ke Mars.
Selain itu, suhu maksimal Matahari tahun ini bertepatan dengan dimulainya musim paling berdebu di planet Mars.
Inilah yang menarik untuk dipantau oleh NASA tahun 2024 ini.
Dampak Siklus Matahari
Ketika siklus Matahari berada pada aktivitas puncak, maka dapat berisiko buruk bagi komunikasi di Bumi, terutama berjalannya satelit.
Misalnya, Maksimum Matahari memicu badai geomagnetik terkuat dalam enam tahun.
Badai geomagnetik ini kemudian membentuk aurora berukuran besar yang terlihat di 30 negara bagian Amerika Serikat.
Baca Juga: Ada Bima Sakti hingga Andromeda, Apa Sebenarnya Galaksi Itu?
Badai matahari menyebabkan pusaran kutub yang sangat besar atau cincin api, berputar mengelilingi kutub utara matahari selama lebih dari 8 jam.
Maksimum Matahari menyebabkan pemadaman radio di Bumi, karena energi elektromagnetik mengganggu atmosfer Bumi.
Gangguan ini kemudian kita kesulitan menerima sinyal komunikasi dan membahayakan astronaut di luar angkasa.
Selama badai geomagnetik, astronaut di Stasiun Luar Angkasa Internasional berupaya untuk melindungi diri, sehingga aktivitas harus dihentikan sementara.
Nah, itulah fakta mengenai fenomena terjadinya siklus Matahari yang berada pada aktivitas puncak.
----
Kuis! |
Berapa tahun sekali fenomena maksimum matahari terjadi? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | space.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR