Bobo.id - Teman-teman, setiap mendengar atau melihat gajah, apa yang kamu pikirkan?
Selain ukuran tubuh dan belalai panjangnya, gajah juga dikenal sebagai hewan yang memiliki kecerdasan tinggi dibandingkan hewan lain.
Menurut nature.com, gajah betina tertua dianggap memiliki ingatan paling kuat dan pengalaman paling banyak.
Gajah betina tertua biasanya dapat hidup hingga 60 tahun.
Oleh karena itu, gajah betina tertua menjadi kandidat pemimpin sekawanan gajah di suatu wilayah.
Dengan ingatan yang luar biasa, gajah bisa mengingat banyak hal dengan sangat baik. Namun, apa benar gajah tidak bisa melupakan sesuatu?
Yuk, cari tahu fakta menariknya dari artikel ini!
Apakah Gajah Tidak Bisa Lupa?
Bersumber dari Livescience, gajah bukannya tidak pernah lupa, melainkan memiliki kemampuan untuk mengingat detail yang membantunya bertahan hidup.
Misalnya, gajah Afrika (Loxodonta africana) dapat mengingat suara dan bau khas predator.
Mereka juga ahli menelusuri jejak langkah untuk menemukan air di sabana yang gersang dan membedakan gajah yang satu dengan lainnya.
Baca Juga: Punya Mahkota Indah dan Mencolok, Apa Fakta Unik dari Burung Hoopoe?
Graeme Shannon, dosen zoologi di Universitas Bangor di Inggris, berpendapat bahwa kemampuan seperti di atas hanya bisa dilakukan oleh makhluk hidup dengan otak cerdas.
Sebab, otak yang bekerja dengan baik mampu memproses dan mengingat informasi secara rinci.
Jangan salah, ingatan gajah juga membantu mereka melewati rute migrasi yang sama setiap tahun, lo.
Di sepanjang rute migrasi, gajah betina pemimpin sudah mengingat letak sumber makanan yang melimpah untuk dikonsumsi kawanannya selama perjalanan.
Dengan ingatan yang ajaib inilah, gajah betina bisa memimpin migrasi kawanan gajah menuju wilayah yang kaya akan sumber daya dengan melalui rute yang sama.
Dalam sekali perjalanan migrasi, satu pemimpin harus menuntun sekitar 500 gajah, sehingga peran dan ingatan pemimpin memengaruhi banyak individu.
Gajah Juga Berempati
Gajah yang dikenal sebagai hewan yang cerdas, ternyata juga memiliki empati yang besar terhadap kawanannya.
Masih ingatkah kamu apa arti empati?
Empati adalah keadaan mental yang membuat seseorang merasa dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang lain.
Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa gajah bisa merasa sedih ketika salah satu dari kelompoknya mati.
Baca Juga: Bisa Makan Serangga dan Fotosintesis, Ini 5 Jenis Tanaman Karnivora
Para ilmuwan mempelajari dan meneliti sekitar 26 gajah dari berbagai usia di Elephant Nature Park, Thailand.
Penelitian dilakukan untuk memeriksa bagaimana cara gajah menenangkan temannya yang merasa stres karena lingkungannya.
Gajah yang sedang merasa stres biasanya ditandai dengan ekor tegak, telinga melebar, bersuara seperti terompet atau gemuruh, kemudian buang air tiba-tiba.
Gajah yang dapat membaca perasaan tertekan dari kawannya, akan menyentuh temannya dengan belalai mereka, seolah memberikan pelukan ketenangan.
Semua gajah betina juga memiliki tanggung jawab sebagai Ibu yang harus merawat gajah-gajah yang masih kecil.
Meskipun gajah-gajah tersebut bukan anak mereka, gajah betina tetap merawat semua anak seolah mereka anak yang ia lahirkan.
Para ilmuwan menyadari bahwa kecerdasan gajah tidak hanya terdapat dari cara berpikirnya, namun juga cara mereka membangun hubungan.
----
Kuis! |
Berapa usia pemimpin gajah? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Livescience |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR