Bisakah Dipantau?
Para ilmuwan biasanya mengumpulkan data tentang El Niño dan La Niña menggunakan teknologi khusus.
Misalnya, National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) mengoperasikan jaringan pelampung untuk mengukur suhu permukan laut, suhu udara, arus, angin, dan kelembapan.
Pelampung ini berada di sekitar 70 lokasi, mulai dari Kepulauan Galapagos hingga Australia.
Pelampung ini kemudian akan mengirimkan data ke peneliti dan ahli meteorologi setiap hari agar dapat dipantau.
Fenomena La Niña bisa diukur dan di kelompokkan menjadi beberapa macam.
Dua cara yang bisa digunakan untuk mengukur La Niña adalah dengan sea surface temperature (SST) dan southern oscilation index (SOI).
Pembagian pertama dengan cara SST akan mengelompokkan fenomena ini sebagai berikut:
1. La Niña lemah, jika SST bernilai lebih besar dari -0,5 dan berlangsung selama 3 bulan berturut-turut.
2. La Niña sedang, jika SST menunjukkan nilai -0,5 sampai -1 dan berlangsung minimal tiga bulan berturut-turut.
3. La Niña kuat, jika nilai SST lebih kecil dari -1 selama setidaknya tiga bulan berturun-turut.
Cara kedua adalah dengan SOI. SOI mencatat perbedaan tekanan udara permukaan di daerah Pasifik Timur dengan tekanan udara permukaan daerah Indo-Australia.
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR