La Niña ditandai dengan penurunan suhu permukaan laut lebih dari 0,5 derajat Celcius selama setidaknya lima musim dalam tiga bulan berturut-turut.
Peristiwa La Niña dapat berlangsung antara satu hingga tiga tahun.
Dampak La Niña
Apa yang menyebabkan terjadinya fenomena La Niña?
La Niña disebabkan oleh peningkatan suhu air yang lebih dingin dari biasanya di wilayah tropis Pasifik dan wilayah Samudra Pasifik.
Angin pasat dan arus laut yang sangat kuat dan bergerak ke arah timur membawa air dingin ke permukaan, disebut upwelling.
Lalu, apa dampak terjadinya La Niña?
Berdasarkan pemantauan, baik El Niño dan La Niña memengaruhi pola curah hujan, tekanan atmosfer, dan sirkulasi atmosfer secara keseluruhan.
Sirkulasi atmosfer adalah pergerakan udara dalam skala besar, yang bersama dengan arus laut menyebarkan energi panas ke permukaan Bumi.
La Niña ditandai dengan tekanan udara yang lebih rendah dari normal di Pasifik bagian barat.
Zona bertekanan rendah ini berkontribusi terhadap peningkatan curah hujan, yang juga berhubungan dengan monsun musim panas di Asia Tenggara lebih tinggi dari biasanya.
Baca Juga: Atasi Haus Membandel, Ini 5 Jenis Buah Tinggi Kandungan Air untuk Cegah Dehidrasi
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR