Bobo.id - Teman-teman, tahukah kamu bahwa ubur-ubur tidak mempunyai otak?
Ubur-ubur (Aurelia aurita) adalah hewan invertebrata yang tinggal di lautan bebas, yang sudah ada di lautan sejak setengah miliar tahun lalu.
Bersumber dari National Geographic, ubur-ubur dan kelompok hewan yang dijuluki 'kantong air' sudah mempertahankan spesiesnya selama lebih dari 600 juta tahun.
Padahal ubur-ubur tidak punya otak, lantas bagaimana cara mereka memikirkan cara bertahan hidup?
Yuk, cari tahu fakta menariknya!
Benarkah Tidak Punya Otak?
Termasuk hewan yang unik, beberapa ubur-ubur memiliki tubuh utama yang terdiri dari 98 persen air, teman-teman.
Sementara bagian 'lonceng' yang ada di tubuhnya terbuat dari dua lapisan sel tipis dengan bahan tidak hidup dan berair.
Dengan bentuk tubuh seperti ini, ubur-ubur tumbuh besar dan makan lebih banyak tanpa harus melakukan metabolisme yang sering.
Meski tidak punya otak, hewan ini tetap mempunyai jaringan saraf tanpa sistem saraf pusat, lo.
Itulah alasan mengapa ubur-ubur tetap bisa mengatur tubuhnya, melakukan beragam aktivitas, dan bertahan hidup di lautan.
Baca Juga: Kuda Nil Bisa Membuka Mulutnya Hingga Selebar 1,2 Meter, Apa Tujuannya?
Mereka memanfaatkan sel penyengat berupa knidosit, yang di dalamnya terdapat organel bernama nematocyzt.
Organ nematocyzt ini berbentuk seperti kapsul dengan tombak kecil melingkar di dalamnya.
Sel ini dapat meluncurkan duri, gumpalan beracun, memungkinkan ubur-ubur untuk menyetrum mangsa atau untuk menghalangi penyerang.
Ketika dalam kondisi terdesak, ubur-ubur akan memunculkan nematocyzt dari tubuhnya yang jumlahnya mencapai ratusan.
Akibatnya, ada pukulan yang hanya berlangsung selama 700 nanodetik, yang kekuatannya mampu memecahkan cangkang hewan krustasea.
Nematocyzt atau nematosista hanya diaktifkan ketika ubur-ubur dalam kondisi paling terancam.
Namun, ubur-ubur tidak saling menyengat satu sama lain. Ini karena mereka mengembangkan adaptasi yang baik di tubuhnya agar mencegah pertarungan sesama.
Wah, ternyata ubur-ubur bisa berperilaku dengan cekatan dan pandai meski tidak memiliki otak, ya!
Siapa Predator Ubur-Ubur?
Di habitat alaminya, hewan terlibat dalam interaksi yang disebut predasi. Apa itu?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, predasi adalah serangan dan penghancuran langsung satu organisme terhadap organisme lain.
Baca Juga: Hidup di Darat dan Berenang di Air, Apa Alat Pernapasan Buaya?
Ini berarti ubur-ubur juga dapat menyerang organisme lain yang mengganggunya, teman-teman.
Padahal ubur-ubur bisa menyengat dengan sel nematosista yang beracun, adakah hewan yang berani memakannya?
Di habitat aslinya, ubur-ubur menjadi makanan ikan triggerfish abu-abu, mola-mola laut, burung laut, penyu, hiu paus, kepiting, dan paus pemakan ubur-ubur.
Bersumber dari a-z-animals.com, mola-mola suka memakan ubur-ubur karena dapat meningkatkan berat badannya.
Sedangkan burung laut memakan ubur-ubur dengan cara mematuk jaringan tubuhnya untuk menghindari tentakel penyengat.
Perlu diketahui, 95% tubuh ubur-ubur adalah air, sehingga para predator ubur-ubur harus memakan mereka dalam jumlah besar untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan.
Jadi, itulah fakta menarik tentang adaptasi ubur-ubur di lautan.
----
Kuis! |
Berapa lama ubur-ubur bertahan hidup di lautan? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR