Minyak inilah yang pada akhirnya bisa menghambat proses terbentuknya awan sehingga hujan makin sedikit.
Semakin banyaknya populasi manusia dan kemajuan peradaban, maka akan makin banyak terjadi pembangunan.
Tanah mulai ditutup oleh beton dan aspal serta digunakan untuk pemukiman, pusat perbelanjaan, maupun jalan.
Hal ini bisa memengaruhi penyerapan air hujan. Sebab, aspal dan beton adalah material yang tidak menyerap air.
Air hujan yang tidak dapat masuk ke permukaan kedap air akan mengalir cepat ke sungai dan memengaruhi daur air.
Akibatnya, sering terjadi banjir di perkotaan dan mengurangi persediaan air bawah tanah sehingga rentan kekeringan.
Tahukah teman-teman? Menggunakan pupuk kimia dan pestisida berlebihan bisa menyebabkan pencemaran air, lo.
Ini karena sisa pupuk kimia dan pestisida akan terbawa ke sungai dan menyebabkan polusi di wilayah perairan.
Apabila sudah begitu, maka akan ada banyak sekali tumbuhan dan satwa yang mati karena air yang tercemar.
Tak hanya itu, kualitas air yang baik dan bisa dikonsumsi oleh manusia juga akan menurun jumlahnya.
Nah, itulah beberapa kegiatan manusia yang memengaruhi daur air. Semoga informasi ini bisa bermanfaat untukmu, ya.
Baca Juga: Peristiwa Apa Saja yang Terjadi Pada Teks 'Siklus Air dan Bencana Kekeringan'?
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR