Bobo.id - Setiap tahunnya, pada bulan Agustus ada fenomena langit rutin yaitu hujan meteor Perseid.
Setahun yang lalu, puncak hujan meteor Perseid akan berlangsung pada 11-13 Agustus 2023.
Tidak jauh berbeda, menurut perkiraan astronom pada 11-12 Agustus 2024 mendatang, hujan meteor Perseid akan mencapai puncaknya.
Tahun ini, bulan diprediksi tidak akan menunjukkan diri, sehingga langit malam akan tampak bagus dan gelap untuk melihat bintang jatuh.
Lalu, di mana fenomena ini akan terlihat, Bo?
Yuk, cari tahu!
Hujan Meteor Perseid
Bersumber dari space.com, titik pancaran hujan meteor Perseid terletak di antara konstelasi Perseus dan 'W' Cassiopeia.
Cassiopeia merupakan konstelasi bintang yang dikenal dengan julukan konstelasi W.
Lima bintangnya yang paling terang di konstelasi ini membentuk huruf W di langit malam utara, sehingga disebut 'W' Cassiopeia.
Di antara tanggal 11-12 Agustus setelah tengah malam, titik pancaran hujan meteor Perseid akan semakin tinggi di timur laut.
Baca Juga: Tidak Bergerak Sembarangan, Apakah Komet Bergerak pada Orbitnya?
Ini menyebabkan meteor akan melintas di seluruh wilayah, dan terlihat di mana saja asalkan langit di wilayah kita gelap tanpa bulan.
Para astronom juga menjelaskan bahwa Perseid akan tetap aktif selama beberapa hari sebelum dan satu atau dua hari setelah puncaknya.
Artinya, Perseid dapat terlihat hampir kapan saja selama bulan Agustus.
Fakta Unik Perseid
Hujan meteor Perseid disebabkan oleh Bumi yang melewati puing-puing yang ditinggalkan oleh Komet Swift-Tuttle yang terakhir melintas dekat bumi pada 1992.
Dengan sinar bulan yang tidak terlalu terang, meteor-meteor Perseid bisa terlihat antara 150 sampai 200 meteor per jam.
NASA memperkirakan kita bisa melihat 100 meteor per jam selama puncak Perseid.
Nama "Perseid" berasal dari rasi bintang Perseus, karena arah dari mana hujan meteor tampaknya berasal saat melintasi atmosfer Bumi.
Meteor Perseid berasal dari komet bernama Swift-Tuttle, yang melepaskan partikel debu dan komet saat melintasi orbit matahari.
Setiap tahun, Bumi melintasi jalur orbit komet ini dan partikel debu yang ditinggalkannya bertabrakan dengan atmosfer Bumi.
Pada saat masih berada di angkasa, meteor Perseid disebut meteoroid.
Baca Juga: Tak Punya Cahaya, Mengapa Kita Bisa Melihat Planet di Langit Malam?
Meteoroid Perseid bergerak dengan kecepatan 133.200 mil per jam atau 214.365 kilometer per jam.
Sebagian besar meteoroid Perseid berukuran kecil, seukuran pasir. Jadi, hampir tidak ada pecahan yang jatuh ke tanah.
Meteor Perseid seringkali tampak berwarna putih atau kebiruan, karena ionisasi gas di atmosfer saat meteor terbakar.
Meski berukuran kecil dan tidak merah, Perseid merupakan benda langit yang sangat panas.
Ini karena suhunya mencapai 3.000 derajat Fahrenheit atau 1.650 derajat Celcius, yang disebabkan oleh setiap pecahannya bisa memanaskan udara di sekitar.
----
Kuis! |
Apa itu Cassiopeia? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Hati-Hati Kandungan Gula di Minuman Manis, Bagaimana Memilih Minuman yang Tepat?
Source | : | space.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR