Bobo.id - Cuaca yang tak menentu, siang panas dan malam dingin, bikin banyak orang mudah terserang demam.
Demam adalah kondisi ketika suhu tubuh meningkat di atas normal sebagai respons terhadap infeksi atau penyakit.
Perlu diperhatikan, demam bukan penyakit, melainkan gejala tubuh sedang melawan sesuatu, seperti virus/bakteri.
Meski begitu, demam sering mengganggu kita dalam melakukan berbagai aktivitas. Sebab, tubuh jadi lemas.
Tidak hanya itu, demam juga bisa bikin kita tidak selera makan atau minum apa pun karena lidah yang pahit.
Hal ini membuat kebanyakan orang hanya ingin makan makanan manis dan segar, seperti pada es krim.
Namun, sebenarnya boleh atau tidak ya makan es krim saat sedang demam? Simak informasi berikut ini, yuk!
Bolehkah Makan Es Krim saat Demam?
Siapa sangka, meski sedang demam, ternyata makan es krim tidak jadi masalah. Yap, kita boleh makan es krim!
Es krim justru bisa jadi sumber kalori dan cairan yang baik, terutama jika seseorang merasa sulit makan.
Es krim mengandung gula, lemak, dan beberapa vitamin, yang bisa bantu memberi energi tubuh saat sakit.
Baca Juga: Membuat Kreasi Es Krim dan Seru-seruan Bersama Bobo di Acara Aloha Holiyay! AEON MALL Tanjung Barat
Namun, usahakan untuk memilih es krim rendah gula dan rendah lemak atau konsumsi es krim secukupnya, ya.
Tak hanya itu, suhu dingin es krim bekerja mirip obat bius yang mengurangi sakit pada tenggorokan sesaat, lo.
Sebisa mungkin hindari es krim dengan taburan topping yang keras, seperti kacang karena bisa bikin tenggorokan makin sakit.
O ya, makan es krim saat demam juga bisa kembalikan cairan dalam tubuh dengan rasa yang enak di mulut.
Dengan begitu, kita bisa terhindar dari dehidrasi yang mungkin terjadi saat sedang demam tinggi, teman-teman.
Namun, kalau mengalami radang tenggorokan berat dan masalah pernapasan, hindari es krim terlebih dahulu, ya.
Sebab, jika es krim tetap dikonsumsi dalam jumlah banyak saat demam parah, maka kondisi bisa makin parah.
Risiko Makan Es Krim saat Demam
Meski tidak menjadi masalah besar, makan es krim berlebihan saat demam juga bisa timbulkan keluhan baru, lo.
Makan es krim saat demam bisa bikin liur mengental. Hal ini bisa menimbulkan rasa tak nyaman di tenggorokan.
Bersumber dari Hello Sehat, minum es berlebih saat demam juga bisa bikin kita mudah terkena radang amandel.
Baca Juga: Mengenal 6 Jenis Es Krim Tradisional di Indonesia, Sudah Pernah Coba?
Namun, kondisi radang amandel ini hanya bisa terjadi apabila es terbuat dari air yang kotor dan tinggi gula.
Air kotor membawa bakteri dan virus yang bisa menginfeksi amandel. Dan gula tinggi bisa memperparah radang.
Oleh karena itu, agar lebih aman, teman-teman bisa membuat es sendiri dan pastikan konsumsi tak berlebihan, ya.
O iya, es krim juga bisa digantikan dengan smoothie buah tanpa susu, es buah beku, dan es yogurt rendah lemak.
Makan Es Krim Bukan Berarti Bikin Sembuh
Makan es krim saat demam memang bisa memberikan banyak manfaat bagi tubuh kita, teman-teman.
Meski begitu, kita tidak boleh hanya bergantung pada es krim untuk bisa sembuh dari sakit demam, lo.
Kalau mau cepat sembuh, ini artinya, teman-teman juga harus mengonsumsi makanan dengan zat gizi lain.
Misalnya, kita harus makan makanan tinggi protein, vitamin, dan mineral untuk lawan infeksi penyebab demam.
Selain itu, teman-teman juga bisa minum obat yang diresepkan oleh dokter dan istirahat yang cukup.
Nah, itulah penjelasan tentang boleh atau tidaknya makan es krim saat sedang demam. Semoga bisa bermanfaat!
Baca Juga: Mengapa Gigi Terasa Ngilu Setelah Makan Es Krim? Ternyata Ini Alasannya
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Mengapa saat demam kita jadi ingin makan es krim? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Kompas.com,Hello Sehat |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR