Bobo.id - Google Doodle hari ini menampilkan salah satu makanan kebanggaan masyarakat Indonesia. Yap, rendang!
Rendang adalah salah satu makanan asli Indonesia yang mendunia sehingga tak heran jika ia jadi ikon Google Doodle.
Sebagai informasi, Google Doodle merupakan logo Google yang berubah secara khusus untuk memperingati hari tertentu.
Karena bersifat khusus, Google Doodle ini hanya muncul sementara dan biasanya hanya bertahan selama satu hari.
O iya, Google Doodle masing-masing negara bisa berbeda. Sebab, setiap negara punya perayaan dan ciri khas sendiri.
Tim Google akan menentukan tanggal dan peristiwa penting mana yang harus diabadikan dan diapresiasi Google Doodle.
Nah, Google Doodle hari ini 21 Agustus 2024 menampilkan gambar rendang dengan bahan-bahan pembuatnya.
Ketika mengarahkan kursor ke arah Google Doodle hari ini, akan terlihat keterangan "Merayakan Rendang", lo.
Hmm, kira-kira kenapa rendang menjadi ikon Google Doodle hari ini, ya? Kita cari tahu alasannya bersama, yuk!
Rendang, Ikon Google Doodle Hari Ini
Google Doodle hari ini tidak hanya menampilkan rendang yang sudah jadi, tetapi juga komponen bahan pembuatnya, lo.
Baca Juga: Bisa Terkenal di Banyak Negara, Bagaimana Sejarah Kepopuleran Rendang?
Ada ilustrasi bahan masak seperti cabai merah, kelapa, cengkeh, serai, hingga ketumbar yang melengkapi ilustrasi rendang.
O iya, ada juga ilustrasi cobek yang menandakan bumbu itu harus disiapkan di sana saat ingin membuat rendang.
Ternyata, gambar rendang untuk Google Doodle hari ini didasarkan pada peristiwa tiga tahun lalu. Wah, ada apa, Bo?
Pada 21 Agutus 2021, Pemerintah Provinsi Sumatra Barat menggelar acara bernama "Virtual Masak Rendang se-Dunia".
Kegiatan memasak rendang secara daring itu digelar dalam rangka pendaftaran rendang sebagai warisan budaya UNESCO.
Acara ini termasuk besar karena diikuti sekitar 2.814 peserta dari Asia, Amerika, Afrika, Australia, hingga Eropa. Wow!
Acara ini berhasil meraih rekor MURI sebagai acara memasak rendang dengan peserta terbanyak di dunia, teman-teman.
Untuk merayakan rekor muri yang berhasil diraih rendang, maka Google Doodle hari ini menampilkan gambar rendang.
O iya, Google Doodle merayakan rendang ini juga ditampilkan di Singapura, Selandia Baru, Inggris, hingga Australia, lo.
Rendang Jadi Warisan Budaya
Perlu diketahui, rendang menjadi salah satu warisan budaya Nusantara yang patut kita banggakan, nih. Kenapa, Bo?
Baca Juga: Mengapa Ketupat Sebabkan Lebih Cepat Kenyang daripada Nasi? Ini Alasannya
Sebab, makanan khas Minangkabau yang kaya bumbu ini sering disebut sebagai makanan terenak versi Taste Atlas.
Rendang diketahui pernah dinobatkan sebagai hidangan terlezat di dunia oleh CNN International pada tahun 2011.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia juga telah menetapkan rendang sebagai warisan budaya takbenda pada 2013.
Ini menjadi tanda bahwa rendang bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga cerminan dari kekayaan budaya kita.
Ciri Khas Masakan Rendang
Selain rasanya yang lezat, rendang menjadi istimewa karena proses pembuatannya yang panjang dan juga rumit, lo.
Tak hanya itu, ada beberapa ciri khas rendang yang membedakannya dengan masakan lainnya. Berikut di antaranya:
- Tekstur daging yang kering dan berserat.
- Rendang asli berwarna gelap kehitaman.
- Perpaduan bumbu rempah yang kaya untuk membuat rendang.
- Rendang bisa tahan sampai satu bulan!
Baca Juga: Sering Dikira Mirip, Inilah Perbedaan Rendang Daging dan Kalio
- Rendang jadi nilai budaya karena sering disajikan di acara adat.
Nah, itulah informasi tentang Google Doodle hari ini yang menampilkan rendang. Semoga informasi ini bisa bermanfaat!
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan Google Doodle? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
MILKU Milk Farm Hadir di KidZania Jakarta, Ajak Anak-Anak Menjadi Peternak Sapi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR