Bobo.id - Teman-teman, apakah daerah tempat tinggalmu sudah mengalami hujan dalam beberapa hari terakhir?
Beberapa hari lalu, hujan sudah mengguyur sejumlah wilayah di Indonesia, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan D. I. Yogyakarta.
Bersumber dari Kompas.com, masyarakat Indonesia khususnya pengguna sosial media X membahas tentang awan tsunami yang muncul sebelum hujan.
Awan tsunami ini juga disebut sebagai awan Arcus.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), awan arcus biasanya ditemukan di antara jenis awan Cumulonimbus dan Cumulus.
Awan Cumulus biasanya disebut awan pembawa hujan.
Sedangkan Cumulonimbus, yaitu sebuah awan vertikal dengan bentuk padat yang di dalamnya terdapat badai, petir, dan cuaca buruk lainnya.
Apakah berarti Indonesia sudah memasuki musim penghujan?
Yuk, simak penjelasan dari BMKG!
Kapan Musim Hujan Tiba?
Biasanya, musim penghujan di Indonesia berlangsung pada akhir tahun.
Baca Juga: Terjadi Hujan Lebat Setelah Cuaca Panas Beberapa Hari, Apa Penyebabnya?
Pada bulan Juni 2024, BMKG membuat prediksi musim kemarau di Indonesia akan berlangsung dari Mei sampai Agustus 2024.
Namun, MKG juga memprediksi, ada berbagai wilayah yang diprediksi mengalami curah hujan bulanan di atas normal walau Indonesia sudah memasuki musim kemarau.
Hal itu disampaikan berdasarkan prediksi curah hujan bulanan BMKG untuk bulan Agustus, September, dan Oktober 2024.
Jadi, sebenarnya hujan yang muncul akhir-akhir ini bukan merupakan tanda musim hujan.
Berdasarkan perkiraan BMKG, Indonesia akan memasuki musim hujan pada akhir bulan September hingga akhir Oktober.
Kenapa Muncul Hujan?
Sebenarnya, munculnya hujan sebelum musim hujan sudah ada sejak Agustus 2024. Pada saat itu, ada penjelasan ilmiah untuk kondisi ini.
Bapak Supari, Koordinator Bidang Analisis Variabilitas Iklim BMKG menjelaskan terjadinya hujan pada saat kemarau.
Fenomena La Nina menjadi salah satu faktor penyebab hujan saat kemarau, meski intensitasnya lemah.
La Nina diprediksi terjadi mulai pertengahan musim kemarau, tepatnya pada Agustus 2024.
Fenomena La-Nina adalah salah satu fenomena pola iklim yang terjadi di Samudra Pasifik, dan memengaruhi cuaca di seluruh dunia.
Baca Juga: Mengenal Komet Swift-Tuttle yang Sebabkan Hujan Meteor Perseid, Ini Faktanya
Saat terjadi fenomena La Nina, angin pasat berembus lebih kencang dari biasanya, sehingga mendorong lebih banyak air hangat ke wilayah Asia.
Dengan adanya potensi peningkatan curah hujan ini, maka perlu meningkatkan kewaspadaan pula terhadap bencana hidrometeorologi.
Namun, intensitas La Nina yang terjadi di Indonesia pada tahun ini termasuk lemah, sehingga tidak cukup kuat untuk memicu hujan lebat di berbagai wilayah.
Lebih lanjut Bapak Supari menerangkan, dampak La Nina lainnya adalah musim hujan dapat datang lebih cepat.
Oleh karena itu, BMKG meminta petani untuk bersiap menghadapi kemungkinan tersebut.
(Editor: Heni Widiastuti)
----
Kuis! |
Di mana saja daerah yang sudah mengalami hujan? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR