Bobo.id - Pada materi IPS kelas 8 SMP, kita akan belajar tentang perlawanan rakyat Indonesia terhadap pendudukan Jepang.
Selain bangsa Belanda, Jepang juga merupakan salah satu negara yang pernah menjajah negara Indonesia, lo.
Jepang diketahui melakukan penjajahan sekitar 3,5 tahun, yakni sejak awal 1942 hingga pertengahan tahun 1945.
Setelah dijajah Belanda, Indonesia dijajah oleh Jepang yang pertama kali datang pada 11 Januari 1942 di Tarakan.
Alasan Jepang menjajah Indonesia adalah untuk mendapatkan cadangan logistik dan bahan industri perang.
Selama masa penjajahan, pihak Jepang mengeluarkan beberapa kebijakan yang merugikan rakyat Indonesia.
Hal inilah yang akhirnya membuat rakyat marah dan muncul gerakan perlawanan rakyat di berbagai daerah.
Perlawanan rakyat Indonesia terhadap Jepang dipicu oleh berbagai faktor yang bikin ketidakpuasan di kalangan masyarakat.
Ada setidaknya empat alasan utama yang melatarbelakangi perlawanan rakyat Indonesia terhadap Jepang, yakni:
Berikut penjelasannya:
Baca Juga: Perubahan Rakyat Indonesia pada Penjajahan Jepang di Bidang Ekonomi, Materi IPS
Salah satu alasan utama perlawanan rakyat Indonesia terhadap Jepang adalah kesengsaraan selama pendudukan.
Ini terjadi karena pemerintah Jepang memberlakukan kebijakan-kebijakan keras yang menyebabkan rakyat jadi miskin.
Pangan yang semakin sulit didapat, sistem ekonomi yang tidak adil, serta kerja paksa yang bikin hidup makin tertekan.
Eksploitasi besar-besaran terhadap sumber daya alam dan tenaga kerja Indonesia hanya memperburuk keadaan.
Akibatnya, semangat perlawanan dari rakyat Indonesia pun muncul sebagai bentuk protes terhadap kesengsaraan.
Jepang menerapkan kebijakan yang mewajibkan rakyat Indonesia membungkuk hormat ke arah Matahari terbit (seikerei).
Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, tindakan ini dianggap menyerupai perbuatan menyembah selain Tuhan.
Paksaan untuk melakukan seikerei menciptakan ketegangan yang mendalam antara rakyat dan juga penguasa Jepang.
Akhirnya, hal ini memicu perlawanan sebagai bentuk penolakan terhadap kebijakan yang merendahkan harga dirinya.
Selain rakyat sipil, prajurit pribumi yang bekerja di bawah pemerintaha Jepang juga merasakan diskriminasi yang jelas.
Meski ada prajurit yang berpangkat lebih tinggi, mereka tetap wajib memberi hormat pada tentara Jepang yang berpangkat rendah.
Baca Juga: Apa Saja Bentuk Penjajahan Bangsa Indonesia di Era Modern? Materi IPS
Ketidakadilan ini menciptakan ketidakpuasan di kalangan prajurit lokal, yang merasa diperlakukan tidak adil dan dipandang rendah.
Perlakuan yang merendahkan ini jadi salah satu dorongan kuat bagi mereka untuk melawan pendudukan Jepang.
Salah satu bentuk eksploitasi yang paling menyakitkan bagi rakyat adalah romusha, kerja paksa yang diperintah Jepang.
Rakyat dipaksa bekerja keras membangun infrastruktur bagi kepentingan militer Jepang tanpa imbalan yang layak.
Kondisi kerja yang buruk, makanan tidak mencukupi, serta dampak fisik menyebabkan banyak rakyat terluka dan meninggal.
Kesengsaraan yang tidak kunjung usia ini memicu kebencian sehingga banyak rakyat bangkit dan melakukan perlawanan.
Mereka tidak lagi bisa berdiam diri menghadapi tekanan fisik dan mental yang semakin berat akibat kegiatan romusha.
Ada beberapa contoh perlawanan yang dilakukan oleh rakyat Indonesia terhadap pendudukan Jepang, antara lain:
1. Perlawanan masyarakat Cot Plieng
2. Perlawanan rakyat Singaparna
3. Perlawanan rakyat Indramayu
Baca Juga: Dampak Masa Penjajahan Jepang di Indonesia di Bidang Sosial Budaya
4. Perlawanan rakyat Kalimantan
5. Perlawanan rakyat Blitar
Nah, itulah alasan mengapa rakyat Indonesia melakukan perlawanan terhadap Jepang. Semoga informasi ini bermanfaat!
(Editor: Heni Widiastuti)
----
Kuis! |
Kapan Jepang datang pertama kali ke Indonesia? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR