Bobo.id - Bagaimana cara teman-teman mengukur berat suatu benda? Tentu akan ada alat ukur tertentu yang digunakan, bukan.
Setiap jenis benda pun tidak bisa menggunakan jenis alat ukuran yang sama karena satuan berat yang digunakan pun berbeda.
Jadi, penting bagi teman-teman mengenal berbagai satuan ukur berat seperti yang akan dijelaskan pada materi kelas 3 SD kurikulum merdeka.
Berikut akan dijelaskan tentang satuan ukur berat serta konversi satuan ukur ini hingga contohnya.
Pertama, mari pahami tentang satuan ukur berat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), berat adalah besar ukuran suatu benda.
Jadi, satuan berat adalah dasar ukur yang digunakan untuk menilai berat suatu benda.
Satuan ini penting untuk diketahui, karena sangat sering teman-teman gunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Jenis satuan yang sering digunakan yaitu kilogram, ton, gram, ons, dan lain sebagainya.
Satuan ini banyak digunakan dalam jual beli beragam jenis barang. Terlebih saat berbelanja di pasar, teman-teman akan diminta satuan ukur berat yang diinginkan untuk membeli ayam atau bawang.
Untuk mempelajari satuan ini, akan ada sebuah tangga satuan yang perlu untuk teman-teman pahami.
Dengan menggunakan tangga satuan ini juga, teman-teman bisa memahami cara menghitung perubahan satuan ukur.
Baca Juga: Belajar Konversi Satuan Ukur Panjang, Materi Kelas 3 SD Kurikulum Merdeka
- kg: kilogram
- hg: hektogram atau ons
- dag: dekagram
- g: gram
- dg: desigram
- cg: centigram
- mg: miligram
Sebagai tangga satuan ukur, berbagai satuan ukur yang sudah disebutkan akan saling berkaitan satu dengan yang lain.
Teman-teman bisa mengkonversikan satuan gram menuju kilogram dengan cara berikut ini.
Untuk mengkonversikannya, teman-teman bisa membagi 10 untuk setiap kenaikan satu anak tangga.
Lalu, untuk mengonversikan satuan atas ke satuan bawah, teman-teman bisa mengalikan 10 untuk setiap satu anak tangga turun.
Baca Juga: Mengenal Beragam Alat Ukur Panjang, Materi Kelas 3 SD Kurikulum Merdeka
1. Meutia memiliki satu pohon mangga. Dari hasil panennya, Meutia mendapatkan 8.000 gram mangga. Kemudian Meutia menjual mangga tersebut sebanyak 4 kg. Berapa sisa mangga yang belum terjual?
Jawab:
Pertama ubah berat mangga dalam satuan ukur yang sama yaitu kilogram (kg). Jadi, 8.000 gram mangga diubah menjadi kilogram, berarti 8.000 : 1000 yang sama dengan 8 kg.
Jadi, sisa buah mangga mutia adalah 8 kg - 4 kg sama dengan 4 kg.
2. Sebuah karung berisi 90 kg 460 gram beras dan karung lainnya berisi 25 kg 380 gram beras. Berapa berat beras dalam kedua karung tersebut?
Jawab:
Jadi, kita perlu menjumlahkan kedua karung sesuai dengan satuan ukurnya, yaitu 90 kg + 25 kg yang sama dengan 115 kg.
Lalu, 460 gram + 380 gram yang sama dengan 840 gram. Sehingga berat kedua karung beras adalah 115 kg 840 gram.
3. Drio memiliki 10 kantong plastik berisi buah apel untuk dijual. Setiap plastik memiliki berat 3 kg. Buah apel yang terjual sebanyak 18 kg. Berapa sisa buah apel yang belum terjual?
Jawab:
Pertama, kita perlu tahu berat dari seluruh buah apel dengan cara mengalikan 10 kantong dengan berat tiap kantongnya. Jadi, 10 x 3 kg sama dengan 30 kg.
Kemudian, berat seluruh buah apel dikurangi dengan berat buah yang terjual, yaitu 30 kg - 18 kg yang berarti 12 kg.
Dari penjelasan dan contoh soal yang disampaikan tentu sekarang teman-teman sudah lebih paham tentang satuan ukur berat dan cara konversinya.
(Editor: Heni Widiastuti)
----
Kuis! |
Apa itu satuan ukur berat? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR