The Australia Telescope National Facility memperkirakan bahwa hingga 85 persen dari semua bintang adalah sistem bintang biner dengan dua bintang atau tiga bintang.
Jadi, sistem biner pada bintang adalah hal yang wajar dan umum.
Pengamatan pertama terhadap bintang ganda dilakukan pada awal abad ke-17, menurut Universitas Oxford.
Pada tahun 1767, astronom John Michell sedang mempelajari distribusi atau persebaran bintang di langit malam.
Dari pengamatan inilah, diketahui lebih banyak bintang berpasangan daripada yang tidak.
Bintang Bisa Mati
Bersumber dari space.com, bintang tidak bertahan selamanya.
Artinya, bintang-bintang di angkasa mengalami usia hidup dan suatu saat akan mati, meski membutuhkan waktu yang sangat lama.
Kebanyakan bintang di galaksi yang kita tinggali termasuk bintang berukuran kecil. Akan tetapi, rasi bintang yang kita lihat berisi bintang-bintang besar dan terang.
Faktanya, semakin besar ukuran bintang, maka semakin pendek masa hidupnya, sehingga semakin cepat pula hilang dari langit.
Bintang-bintang berukuran delapan kali lebih besar dari Matahari akan mengalami supernova di masa depan.
Baca Juga: Mengapa Beberapa Planet di Tata Surya Memiliki Cincin? Ini Alasannya
Source | : | NASA,space.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR