Pelindung Whipple ini terdiri dari lapisan tipis di atas dinding utama wahana antariksa, yang dapat memecah dan menyebarkan serpihan kecil yang datang.
Namun, Whipple hanya dapat melindungi dari serpihan berukuran 1 cm atau lebih kecil.
Sedangkan untuk potongan besar, ada radar dan teleskop berbasis darat dapat melacak pergerakannya dari jarak jauh.
Dengan begitu, para ilmuwan dapat memprediksi lintasan yang akan dilalui satelit.
Akan tetapi, meskipun satelit dapat mendeteksi sampah dari jarak puluhan kilometer, kecepatan puing-puing tersebut membuat satelit sulit menghindar.
Satelit hanya memiliki waktu beberapa detik untuk menghindari tabrakan.
Dampak bagi Bumi
Tentu saja banyak orang merasa khawatir, apakah sampah antariksa yang berjumlah sangat banyak itu dapat jatuh ke Bumi?
Semakin tinggi posisi puing-puing sampah antariksa, maka semakin lama pula sampah tersebut berada di orbit Bumi.
Puing sampah dengan posisi ketinggian di bawah 600 kilometer biasanya dapat jatuh ke Bumi dalam beberapa tahun.
Sementara puing di ketinggian 800 kilometer, dapat jatuh dalam waktu beberapa abad.
Baca Juga: Benarkah Lubang Hitam Bisa Menendang Bintang Keluar Galaksi? Ini Faktanya
Source | : | space.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR