Bobo.id - Planet, bintang, galaksi, dan objek lainnya berada di satu tempat yang sangat luas. Yap, alam semesta!
Alam semesta adalah ruangan yang sangat luas. Di sanalah tempat tata surya, galaksi, dan bintang berada.
Ada banyak teori pembentukan alam semesta. Salah satunya adalah teori big bang atau ledakan besar, lo.
Nah, ketika big bang ini terjadi, alam semesta meluas begitu cepat dan ia terus meluas sampai hari ini!
Alam semesta diketahui mengembang dengan kecepatan 67,5 kilometer per detik per megaparsec, teman-teman.
Baru-baru ini, para astronom menyebut, lubang hitam jadi pemicu alam semesta terus meluas. Benarkah?
Awal Kelahiran Alam Semesta
Dahulu, asal-usul alam semesta menjadi pertanyaan besar bagi para ilmuwan. Jadi, penelitian terus dilakukan.
Akhirnya pada 1931, komsolog Georges Lemaitre mencetuskan teori bahwa dulu alam semesta berasal dari titik tunggal.
Titik tunggal itu sangat padat yang kemudian meledak hebat dan melahirkan alam semesta seperti sekarang.
Teori itu kemudian dikenal sebagai teori big bang. Diperkirakan, big bang terjadi sekitar 13,8 miliar tahun lalu.
Baca Juga: Banyak Benda Langit Mengorbit Sesuatu, Apakah Galaksi Bimasakti Juga?
Dalam sepersetriliun detik, titik tunggal itu meledak dan mengembang lebih cepat dari kecepatan cahaya!
Di periode awal, alam semesta mengembang 90 kali lebih besar, berubah dari ukuran subatom ke ukuran bola golf.
Kemudian, adanya energi gelap di alam semesta membuat alam semesta terus mengembang hingga kini.
Lubang Hitam dan Energi Gelap
Bersumber dari Live Science, para astronom menemuakn bukti bahwa energi gelap ada kaitannya dengan lubang hitam.
Energi gelap membentuk sekitar 70% alam semesta dan diperkirakan muncul setelah big bang, 13,8 miliar tahun lalu.
Namun, dari mana tepatnya kekuatan misterius atau energi gelap ini berasal masih belum jelas, teman-teman.
Para astronom memperkirakan, alih-alih menyebar di ruang angkasa, energi gelap bisa muncul dari lubang hitam!
Kini, ada penelitian baru yang menemukan petunjuk tentang hubungan lubang hitam dan perluasan alam semesta.
Ada kecocokan antara meningkatnya kepadatan energi gelap dan meningkatnya massa lubang hitam di alam semesta.
Para peneliti menerbitkan temuan mereka pada 28 Oktober di Journal of Cosmology and Astroparticle Physics.
Baca Juga: Benarkah Lubang Hitam Bisa Menendang Bintang Keluar Galaksi? Ini Faktanya
Pengaruh Lubang Hitam pada Perluasan Alam Semesta
Bayangkan alam semesta seperti sebuah balon yang terus membesar. Di awal alam semesta, balon itu mengembang cepat.
Nah, para ilmuwan ingin tahu, di mana lagi kita bisa menemukan tempat yang sekuat saat balon itu mulai mengembang.
Ternyata, dari hasil penelitian, tempat yang paling mirip dengan awal semesta itu berada di dalam lubang hitam!
Lubang hitam itu seperti tempat yang sangat berat di ruang angkasa. Semua benda mendekat dan cahaya pun tertarik.
Menurut ilmuwan, mungkin saja, di dalam lubang hitam, terjadi hal yang sebaliknya dari saat alam semesta terbentuk.
Jadi, kalau di awal alam semesta semuanya mengembang, di lubang hitam, mungkin semua berkumpul dan menyusut.
Untuk membuktikan ide ini, para ilmuwan menggunakan teleskop besar yang digunakan untuk melihat galaksi.
Dengan melihat galaksi-galaksi ini, para ilmuwan bisa mengetahui bagaimana alam semesta berkembang dari dulu.
Jadi, kesimpulannya, ilmuwan sedang mencari tahu apakah ada hubungan antara lubang hitam dan meluasnya alam semesta.
Para ilmuwan ingin tahu apakah di dalam lubang hitam, kita bisa menemukan rahasia tentang lahirnya alam semesta.
Baca Juga: Ada Lubang Hitam Supermasif Pengembara di Galaksi Bimasakti, Apa Itu?
----
Kuis! |
Berapa kecepatan alam semesta mengembang? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Hati-Hati Kandungan Gula di Minuman Manis, Bagaimana Memilih Minuman yang Tepat?
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR