Bobo.id - Teman-teman, pernahkah kamu diberi tahu orang lain bahwa ada orang asing yang mirip denganmu?
Sebagian orang pernah mengalami dan mendengar kalimat, "sepertinya kamu mirip dengan seseorang yang kukenal, deh?"
Jika kamu memang terlahir memiliki saudara kembar, kalimat itu tentu bukan masalah.
Namun, bagaimana jika kita yang tidak memiliki saudara atau kembaran, mendengar bahwa ada orang asing yang mirip dengan kita?
Bersumber dari National Geographic, fenomena orang tanpa hubungan biologis yang memiliki kemiripan dan sifat genetik serupa disebut doppelgängers.
Istilah doppelgängers berarti seseorang yang tampak mirip denganmu namun bukan saudara atau kembaranmu.
Ini merupakan istilah yang ditemukan penulis asal Jerman, dengan kata doppel berarti "ganda", dan -gängers berarti "orang yang pergi".
Dalam cerita rakyat Jerman, doppelgängers menjelaskan bahwa semua makhluk hidup memiliki roh ganda yang tidak terlihat yang tidak terlihat namun sangat identik dengan kita.
Selain dalam cerita rakyat, fenomena unik ternyata bisa dijelaskan dengan sains, lo.
Ada penjelasan lengkap penelitian terbaru ilmuwan tentang orang asing yang saling memiliki kemiripan.
Yuk, simak!
Baca Juga: Hebat! Otak Kita Bisa Mendeteksi Struktur Kalimat Hanya dalam 125 Milidetik
Mirip Namun Asing
Seorang ahli genetika molekuler di Carreras Leukaemia Research Institute di Spanyol, Manel Esteller pernah meneliti dua orang asing yang mirip pada tahun 1999.
Manel menghabiskan empat tahun bersama timnya untuk mengumpulkan informasi dan menghubungkan data genetik dua orang asing yang kembar ini.
Hasil penelitian tersebut baru dipublikasikan pada tahun 2022.
Wajah kedua orang tersebut sudah diuji melalui tiga algoritma yang sama oleh polisi, dan menunjukkan bahwa mereka kembar identik.
Faktanya, setiap orang bisa mengalami perubahan kimiawi pada DNA dan pengaruh mikrobioma yang bisa membuat penampilannya berubah seiring waktu.
Inilah yang menyebabkan kemiripan genetik bisa terjadi pada semua orang tanpa adanya hubungan biologis.
Penampilan kita dipengaruhi oleh rangkaian genetik, yang bisa mengatur dan memengaruhi struktur tulang dan warna kulit.
Namun pada sebagian orang, variasi rangkaian genetik ini bisa terjadi dengan cara yang sama, sehingga muncul orang-orang asing yang sangat mirip.
Jadi, bukan tidak mungkin kita bisa menemukan seseorang yang sangat mirip dengan diri kita di belahan dunia lain.
Unik, ya!
Baca Juga: Gunung Fuji Kehilangan Salju di Puncaknya, Apa Penyebab Fenomena Ini?
Penelitian DNA
Di dalam tubuh manusia, terdapat beragam jenis-jenis sel, salah satunya yang dibedakan berdasarkan materi genetik.
Berdasarkan materi genetiknya, jenis sel dibedakan menjadi dua, yaitu sel RNA dan sel DNA.
Sel RNA (Ribonucleic Acid) adalah asam nukleat yang terdiri dari satu rantai, dan terdiri dari gula ribosa, berfungsi untuk sintesis protein.
Sedangkan sel DNA (Deoxyribonucleic Acid) adalah asam nukleat yang terdiri atas 2 rantai pilin ganda, terdiri dari gula deoksiribosa.
Adapun fungsi dari sel DNA yaitu sebagai sintesis protein dan untuk penurunan sifat pada makhluk hidup.
DNA pertama kali ditemukan oleh ilmuwan dari Universitas Cambridge, James Watson dan Francis Crick pada 28 Februari 1958.
Biasanya, tes DNA dilakukan oleh seseorang terhadap orang lain untuk mengetahui garis keturunan atau identitasnya.
Selain itu, terkadang tes DNA juga bisa bermanfaat untuk hal lain, misalnya mendeteksi penyakit thalasemia, fibrosis kistik, dan down syndrom.
(Editor: Heni Widiastuti)
----
Kuis! |
Apa itu doppelgängers? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR