Bobo.id - Tradisi di Indonesia sangatlah beragam yang masih dijalankan hingga saat ini.
Dalam materi kelas 3 SD kurikulum merdeka, teman-teman akan belajar banyak hal tentang tradisi.
Sedangkan kali ini, teman-teman akan dikenalkan beragam tradisi keagamaan yang selalu berjalan di Indonesia.
Indonesia bukan hanya dikenal dengan keberagaman budaya atau suku tapi juga agama.
Setiap agama pun memiliki tradisi yang berbeda-beda. Menariknya di Indonesia setiap tradisi keagamaan bisa tetap berjalan berdampingan dengan baik.
Berikut akan dijelaskan beberapa contoh tradisi keagamaan yang masih berlangsung di Indonesia.
Tradisi mepandes merupakan tradisi meruncingkan gigi yang dilakukan oleh umat Hindu di Bali.
Tradisi ini dilakukan untuk anak-anak yang sudah dewasa, yang dilakukan dengan meruncingkan enam gigi depan menggunakan alat khusus.
Tujuan dari tradisi ini adalah untuk menghilangkan sifat buruk, seperti marah, iri, serakah, dan lain sebagainya yang diyakini berasal dari gigi.
Daerah Surakarta dan Yogyakarta punya sebuah tradisi yang disebut sekaten yang merupakan peringatan lahirnya Nabi Muhammad.
Dalam tradisi atau upacara ini akan ada gunungan besar yang dibuat oleh pihak keraton dan kemudian dibagikan pada masyarakat.
Baca Juga: Bagaimana Upacara Adat Belo Ahik di Flores Berlangsung? Materi Kelas 3 SD Kurikulum Merdeka
Selain itu, selama sebulan sebelum gunungan dimulai, akan ada pesta rakyat yang digelar di dekat lingkungan keraton.
Selain sekaten, Yogyakarta juga punya tradisi keagamaan lainnya yang masih dilakukan hingga saat ini yaitu grebeg maulud.
Grebeg maulud adalah tradisi tahunan yang diadakan di Keraton Yogyakarta untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Tradisi ini biasanya dilakukan pada bulan Maulid (Rabiul Awal) dalam kalender Islam.
Dalam grebeg maulud, pihak Keraton Yogyakarta akan mengarak gunungan yang berisi hasil bumi dan makanan dari keraton menuju Masjid Gedhe Kauman.
Nantinya, gunungan itu akan dibagikan kepada masyarakat sebagai simbol hubungan baik keraton dan masyarakat.
Cap go meh adalah perayaan penutupan Tahun Baru Imlek yang dirayakan oleh masyarakat Tionghoa, terutama di Singkawang, Kalimantan Barat.
Tradisi ini menampilkan pawai tatung, yaitu orang yang dipercaya kerasukan roh leluhur atau dewa, dan mampu melakukan aksi ekstrem tanpa merasa sakit, seperti berjalan di atas bara api.
Cap Go Meh di Singkawang dianggap sebagai upacara untuk menolak bala dan mendatangkan keberuntungan serta keselamatan bagi masyarakat.
Mudik Lebaran juga termasuk tradisi yang biasa berlangsung beberapa hari sebelum Hari Raya Idulfitri berlangsung.
Hari Raya Idulfitri merupakan hari besar bagi masyarakat yang memeluk agama Islam.
Baca Juga: Seperti Apa Tradisi Pasar Apung di Kalimantan? Materi Kelas 3 SD Kurikulum Merdeka
Pada hari besar itu, banyak orang akan pulang ke kampung halaman untuk berkumpul bersama sanak saudara.
Nah, tradisi pulang kampung dan berkumpul bersama keluarga itulah yang disebut dengan mudik.
Ngaben adalah tradisi berupa upacara pembakaran jenazah dalam agama Hindu Bali yang melambangkan pelepasan roh dari dunia fana ke alam roh.
Upacara ini dilakukan dengan penuh ritual, diiringi doa dan persembahan untuk leluhur.
Keluarga akan membuatkan bangunan khusus untuk jenazah, yang kemudian diarak menuju tempat pembakaran.
Ngaben dianggap sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada orang yang telah meninggal dan sebagai langkah penting dalam siklus reinkarnasi berdasarkan kepercayaan Hindu Bali.
Nah, itu berbagai tradisi keagamaan yang masih berlangsung di Indonesia dan berdampingan dengan berbagai keberagaman lainnya.
(Foto: Creative Commons/AdityaDarmasurya)
Editor: Heni Widiastuti
----
Kuis! |
Apa itu tradisi mapendes? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR