Bobo.id - Hujan meteor adalah salah satu fenomena langit yang paling ditunggu. Apa teman-teman juga menunggunya?
Hujan meteor adalah fenoena astronomi yang terjadi ketika sejumlah meteor terlihat bersinar di langit malam, nih.
Saat puncak hujan meteor, kalau beruntung, kita bisa melihat meteor itu seperti bintang jatuh di langit! Hihi.
Nah, di bulan November ini, akan ada hujan meteor ganda, yakni Hujan Meteor Taurid Selatan dan Taurid Utara, lo.
Taurid Selatan, berlangsung dari 23 September hingga 12 November akan mencapai puncak pada 4-5 November.
Sementara Taurid Utara, yang aktif dari 13 Oktober - 2 Desember akan capai puncak pada 11-12 November ini.
Karena keduanya berlangsung bersamaan, hujan meteor ini menawarkan pancaran bola api di langit malam. Apa itu?
Mengenal Apa Itu Bola Api
Bersumber dari Info Astronomy, bola api adalah metor biasa, tetapi ukurannya lebih besar dan juga lebih terang.
Ketika ada meteor yang disebut bola api, artinya meteor itu akan seterang kenampakan planet Venus di langit Bumi!
Bahkan, di beberapa bagian, meteor jenis bola api ini bisa terlihat di siang hari. Ia tak kalah dengan cahaya Matahari.
Baca Juga: Ada Fenomena Hujan Meteor pada Tanggal 21-22 Oktober, Apa Namanya?
Terangnya bola api ini disebabkan karena diameter meteoroid yang cukup besar, saat memasuki atmosfer Bumi.
Kita bisa melihat meteor atau bola api pada tiap malam yang cerah tanpa awan atau pada puncak hujan meteor.
Ketika puncak hujan meteor, biasanya kita bisa melihat puluhan hingga ratusan meteor setiap jamnya, teman-teman.
Meski terlihat indah, beberapa bola api menghasilkan kebisingan suara, bahkan ada juga yang disertai ledakan.
Ledakan dari meteor itu disebut ledakan sonik yang dapat memekakkan telinga dan memecahkan kaca bangunan.
Nah, puncak hujan meteor Taurid ini disebut tidak menghasilkan banyak bintang jatuh, tetapi berupa bola api.
Menurut Center for Near Earth Object Studies, meteor yang sangat terang ini bisa dilihat di area yang luas.
Mengingat waktu kemunculannya, bintang jatuh di puncak hujan meteor Taurid ini disebut "bola api halloween".
Hasil Serpihan Komet 2P/Encke
Kedua hujan meteor itu adalah hasil dari serpihan yang tertinggal di tata surya bagian dalam oleh komet 2P/Encke.
Menurut NASA, komet ini mengorbit Matahari tiap 3,25 tahun. Periode orbitnya sangat pendek dibanding komet lain.
Baca Juga: Hujan Meteor Orionid Mencapai Puncaknya pada 21 Oktober, Bisakah Dilihat?
Komet ini terakhir kali terlihat di langit Bumi pada Oktober 2023. Artinya, ia akan kembali di awal tahun 2027.
Meski begitu, para pengamat langit menyebut bahwa kita bisa melihat bintang jatuh dari serpihan komet itu tiap tahun.
Bersumber dari Live Science, hujan meteor Taurid Selatan ini mungkin akan lebih mengesankan. Kenapa, Bo?
Sebab, puncak hujan meteor Taurid Selatan akan terjadi saat Bulan berada dalam fase sabit muda, teman-teman.
Artinya, hanya sedikit polusi cahaya dari Bulan dan ia akan terbenam tepat setelah Matahari kita terbenam.
Sayangnya, apa yang terjadi pada hujan meteor Taurid Selatan ini tak akan terjadi pada hujan meteor Taurid Utara.
Ia akan mencapai puncaknya di bawah bulan bungkuk muda hanya beberapa malam sebelum fase penuhnya, nih.
Cahaya Bulan yang kuat di langit malam akan membuat meteor yang redup lebih sulit dilihat di langit malam.
Meski begitu, cahaya Bulan tak akan mengaburkan bola api spektakuler yang terjadi selama dua hujan meteor itu.
Untuk melihat hujan meteor itu, kita tak perlu teropong bintang atau teleskop. Arahkan saja pandangan ke konstelasi Taurus.
Nah, itulah penjelasan tentang meteor bola api pada puncak hujan meteor Taurid Selatan. Semoga bisa jawab rasa penasaranmu!
(Editor: Heni Widiastuti)
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan hujan meteor? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Live Science,Info Astronomy |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR