“Mungkin, dia sedang kehilangan sesuatu. Atau, jangan-jangan, dia sedang...,” Peri Vega menghentikan kata-katanya, membuat Peri Avior dan Peri Alya penasaran.
“Sedang apa?” tanya mereka bersamaan.
Peri Vega tak menjawab, malah cekikikan sendiri. “Tidak tahu!” sahutnya. Ugh, Peri Avior dan Peri Alya langsung cemberut kesal!
Peri Avior memandang Peri Algol dari kejauhan. Terlihat bintang yang dijaga Peri Algol semakin meredup. “Aha, aku ingat!” teriak Peri Avior mengagetkan kedua temannya. “Hari ini Peri Algol ulang tahun!”
“Oh, kita telah melupakannya!” sahut Peri Alya. “Pantas saja, dia begitu bersedih. Pasti Peri Algol menganggap kita tidak sayang lagi padanya. Kita memang keterlaluan!”
“Gimana kalau kita memberinya hadiah istimewa sebagai permintaan maaf?” usul Peri Avior. “Tapi, hadiah apa ya, yang istimewa buat Peri Algol?”
Ketiga peri itu mulai berpikir. Namun, mereka tidak juga menemukan ide. Sambil berpikir, Peri Alya iseng melompat-lompat. Bintang yang dijaganya ikut bergerak-gerak naik turun, mengikuti gerakan Peri Alya. Peri Vega mengamati ulah sahabatnya sambil tersenyum.
“Bintangnya seperti menari,” gumam Peri Vega.
“Hei, itu dia! Itu dia hadiah untuk Peri Algol!” seru Peri Avior. “Kita buat tarian bintang untuk Peri Algol!”
Ketiga peri bintang itu pun menyampaikan ide mereka kepada teman-temannya. Tentu saja mereka menyambut gembira. Mereka semua sayang kepada Peri Algol dan ingin memberikan hadiah ulang tahun yang istimewa untuknya.
Serentak, peri-peri bintang mematikan nyala bintang mereka. Malam jadi gelap gulita. Satu persatu, peri bintang menyalakan bintangnya kembali sambil menari. Mereka melompat-lompat, berjingkrak-jingkrak, dan kadang-kadang saling menabrak. Bintang yang mereka bawa ikut menari-nari. Cahayanya jadi terlihat indah bergerak-gerak menghiasi malam.
Baca Juga: Ada Banyak Kendaraan Ajaib di Negeri Dongeng, Apa Saja Contohnya?
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR