Bobo.id - Tottenham Hotspur adalah klub yang berasal dari London, Inggris. Penggemar Liga Inggris pasti sudah mengetahui tentang Tottenham Hotspur, begitupun penggemar bola liga lain.
Walaupun Spurs terkenal, mereka memiliki suatu reputasi yang tidak mengenakkan. Tottenham dikenal oleh banyak orang sebagai klub "nyaris". Hal ini dikarenakan Tottenham selalu gagal untuk mencapai tujuan akhir mereka untuk keluar sebagai juara di liga ataupun juara di suatu kompetisi.
Spurs pun juga sering diejek oleh fans klub liga inggris lainnya, terutama fans "big six" dikarenakan mereka dalam 17 tahun terakhir belum pernah merasakan satupun gelar juara di kompetisi apapun. Mereka menggangap bahwa dengan pencapaian itu, Spurs tidak layak disandingkan dengan mereka.
Bahkan klub seperti Swansea, Birmingham dan Wigan sudah pernah menjuarai satu piala dalam periode yang sama. Birmingham menjuarai League Cup 2011, Swansea juara League Cup 2013, dan Wigan Athletic menjuarai FA Cup 2013.
Piala terakhir yang berhasil dimenangkan oleh Spurs adalah League Cup 2008. Pasukan Spurs yang dikepalai oleh pelatih berkewarganegaraan Spanyol, Juande Ramos, berhasil mengalahkan Chelsea dengan skor 2-1 di Wembley Stadium, London, Inggris.
Spurs pada masa itu masih berisikan duet striker Robbie Keane dan Dimitar Berbatov, dan berisikan pemain-pemain solid seperti Paul Robinson sebagai kiper, serta Aaron Lennon dan Ledley King dan Jermaine Jenas.
Dalam tahun-tahun berikutnya, Spurs juga berisikan pemain-pemain yang tak kalah hebat atau bahkan lebih hebat dibanding skuad yang menjuarai League Cup 2008. Sebut saja nama-nama seperti Luka Modric, Gareth Bale, Christian Eriksen, Heung-min Son, Dele Alli, dan Harry Kane yang pernah berseragam The Lilly Whites.
Pemain-pemain seperti Luka Modric dan Gareth Bale telah pergi meninggalkan Spurs untuk ke Real Madrid dan telah menjuarai semua trofi yang dapat dimenangkan bagi suatu klub. Eriksen pun juga telah menjuarai Serie A bersama Inter Milan, dan menjuarai League Cup dan FA Cup bersama Manchester United.
Harry Kane, pencetak gol terbanyak bagi Tottenham memang belum memenangkan piala bersama Bayern Munchen sejak kepergiannya, tetapi musim ini sepertinya akan menjadi musimnya. Kita bisa lihat di sini bahwa banyak pemain-pemain yang telah pergi meninggalkan Spurs dan menjuarai sebuah piala.
Berbatov yang pergi meninggalkan Spurs beberapa bulan setelah menjuarai League Cup 2008 untuk bergabung dengan Manchester United juga memiliki nasib sama. Di United, Berbatov menjuarai Premier League 2 kali dan juga League Cup.
Dalam 17 tahun sejak Spurs terakhir kali menjuarai sebuah piala, Spurs sudah bermain di 3 final League cup dan 1 final UCL. Mereka kalah di final League Cup 2009 melawan Manchester United, kalah melawan Chelsea di final League cup 2015, dan kalah melawan City di final League cup 2021.
Baca Juga: Era Baru Bersama Arne Slot, Tur Pramusim, dan Persiapan Liverpool
Spurs juga memasuki final Liga Champions 2019, tetapi lagi dan lagi mereka harus merasakan kekalahan. Mereka harus menyaksikan Liverpool menjadi juara setelah takluk 2-0 di final yang dimainkan di Wanda Metropolitano, Madrid.
Period 17 tahun itu sudah menyaksikan banyak pelatih. Mulai dari Harry Redknapp, Andre Villas Boas, Tim Sherwood, Mauricio Pochetinno, Jose Mourinho, Antonio Conte, dan pelatih mereka sekarang, Ange Postecoglu.
Di tangan Pochetinno, Spurs 2 kali merasakan persaingan gelar Premier League. Tahun 2016, mereka harus melihat Leicester City menjadi juara, dan tahun 2017, tahun terbaik mereka di era Pochetinno, Spurs harus puas berada di posisi 2, sebab Chelsea di musim itu bersama Antonio Conte tampil menggila dan mendominasi Premier League.
Musim-musim berikutnya Spurs sudah mulai kalah saing. Era dominasi Pep Guardiola dimulai, dan Jurgen Klopp bersama Liverpool memasuki era emas mereka. Spurs pun harus puas dengan posisi 3 dan 4 di dua musim berikutnya.
Setelah Pochetinno dipecat, pelatih kelas dunia seperti Jose Mourinho dan Antonio Conte pun masih tidak bisa menghasilkan trofi bagi Spurs. Kedua pelatih tersebut bahkan tidak menghabiskan masa kontrak mereka, sebab sebelum kontrak mereka habis, mereka sudah dipecat oleh Spurs terlebih dahulu.
Spurs pun pada awal musim 2023/24 menunjuk Postecoglu menjadi pelatih. Ia berhasil membawa Spurs ke peringkat 5 pada musim pertamanya, tetapi lagi-lagi gagal di kompetisi lainnya.
Musim ini, Spurs dilanda badai cidera, dan membuat Spurs berada di posisi 14 saat artikel ini sedang ditulis. Walaupun begitu, Spurs masih ada harapan untuk bermain di suatu final.
Spurs saat ini sedang memimpin 1-0 secara agregat setelah berhasil mengalahkan Liverpool di leg pertama semi final League Cup di kandang Tottenham. Mereka saat ini sudah mempunyai satu kaki di final.
Walaupun begitu, Anfield sudah menunggu mereka di leg ke-2. Spurs harus menyiapkan mental untuk dapat mendapatkan sesuatu dari stadion itu dan mengamankan tiket mereka ke final.
Apapun yang terjadi, penggemar Spurs tentu sudah ingin merasakan Kembali euphoria menjadi juara. Bagaimana tidak, sudah 17 tahun sejak terakhir kali mereka menjuarai sebuah piala, sebuah periode waktu yang tentu tidak sebentar. Jika seseorang penggemar Spurs berumur 17 tahun dan masih SMA saat momen itu, sekarang mungkin mereka sudah menikah dan memiliki anak.
Akankah Spurs memutuskan kutukan gagal juara mereka tahun ini? Atau akankah mereka terus menerus dikenal sebagai klub "nyaris" dan menjadi bahan ejekan bagi penggemar lainnya?
Baca Juga: Liga Champions Barcelona vs Atalanta, Duel 2 Tim Pencetak Banyak Gol
Penulis | : | Gabriel Stanza |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR