"Akhirnya kami mulai adu ilmu mengubah diri sendiri. Di situlah Bibi kalah. Saat ayahmu menyuruh Bibi berubah menjadi kupu-kupu, Bibi lupa mantranya. Bibi kesal. Tiba giliran ayah dan ibumu, Bibi menyuruh mereka berubah menjadi kucing. Bibi yakin mereka tidak dapat melakukannya."
"Mengapa Bibi yakin?" potong Qelsa.
"Karena Penyihir Kerdil memang tak pernah mengajarkan ilmu itu."
"Tapi akhirnya berhasil, kan Bi?" Bibi Safin mengangguk pelan.
"Kalau begitu, Ayah dan Ibu hebat, ya?" Qelsa tersenyum bangga. "Tidak diajarkan ternyata bisa."
Bibi Safin menarik napas. "Tidak seharusnya aku menyuruh mereka menjadi kucing... karena tidak ada mantra yang dapat mengubah mereka kembali menjadi manusia."
"Apa?!" Qelsa terlonjak.
"Apa Penyihir Kerdil tak bisa menolong?"
Baca Juga: Dongeng Anak: Tigro si Harimau Laut
"Dia benci kucing, sehingga tidak pernah mempelajari ilmu sihir yang berhubungan dengan kucing." suara Bibi Safin melemah.
"Akhirnya Bibi diusir dari Desa Penyihir sambil membawa kamu yang saat itu masih bayi."
"Ayah dan Ibu?" tanya Qelsa cepat.
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR