Bobo.id - Apakah teman-teman pernah mendengar tentang konflik sosial?
Sebagai makhluk sosial, manusia butuh untuk saling berinteraksi. Di antara interaksi-interaksi inilah yang seringkali menyebabkan konflik sosial.
Sebenarnya apa itu konflik sosial?
Menurut Robert M.Z. Lawang, konflik adalah persaingan untuk mendapatkan hal-hal yang dianggap berharga, seperti kekuasaan, status, dan nilai (pengaruh).
Menurutnya, konflik tidak hanya bertujuan untuk mendapatkan keuntungan, tetapi juga untuk mengalahkan lawan.
Konflik bisa muncul karena ada benturan kepentingan antara kelompok yang sama-sama ingin menguasai sumber daya, baik dalam bidang ekonomi, politik, sosial, maupun budaya.
Lalu, menurut Kartono, konflik adalah proses sosial yang bersifat saling berlawanan (antagonistik).
Konflik juga sering kali sulit diselesaikan karena kedua pihak memiliki tujuan dan nilai yang berbeda.
Dari pengertian konflik tadi, bisa kita artikan konflik sosial sebagai bentuk pertentangan yang melibatkan anggota masyarakat secara luas dalam berbagai aspek kehidupan.
Kira-kira, apa saja faktor yang menyebabkan konflik sosial, ya? Yuk, simak penjelasannya di artikel ini!
Penyebab Terjadinya Konflik
Baca Juga: 5 Upaya Mencegah Konflik SARA dalam Keberagaman Budaya, Materi PPKN
Konflik bisa terjadi karena berbagai alasan. Berikut beberapa penyebab utama konflik dalam kehidupan sehari-hari:
1. Perbedaan Individu
Setiap orang memiliki cara berpikir dan pandangan hidup yang berbeda. Tidak semua orang memiliki kesamaan dalam bersikap atau mengambil keputusan.
Misalnya, saat di sekolah ada teman kita yang lebih suka belajar sendiri, sementara ada yang lebih nyaman belajar dalam kelompok.
Perbedaan ini bisa menimbulkan konflik jika tidak ada pemahaman dan toleransi.
2. Perbedaan Latar Belakang Budaya
Masyarakat di suatu tempat bisa berasal dari berbagai budaya dengan nilai dan norma yang berbeda.
Perbedaan ini bisa memicu konflik, terutama jika ada pihak yang merasa budayanya lebih baik dibandingkan budaya lain.
Misalnya, dalam suatu komunitas yang memiliki kebiasaan dan adat yang berbeda, bisa saja terjadi ketegangan karena perbedaan cara pandang terhadap suatu hal.
3. Perbedaan Kepentingan
Setiap individu atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda, terutama dalam bidang ekonomi, politik, dan sosial.
Baca Juga: Contoh Konflik yang Bersifat SARA di Lingkungan Sekolah, Materi PPKn
Misalnya, seorang pengusaha ingin memperoleh keuntungan sebanyak mungkin, sementara pekerja menginginkan gaji dan kesejahteraan yang lebih baik.
Jika tidak ada titik temu, perbedaan ini bisa memicu konflik.
4. Perubahan Sosial yang Terlalu Cepat
Perubahan yang terjadi secara tiba-tiba bisa menyebabkan konflik, terutama jika masyarakat belum siap menghadapinya.
Contohnya, ketika sebuah desa berkembang menjadi kawasan industri, banyak penduduk yang kehilangan mata pencaharian karena lahan pertanian mereka berubah menjadi pabrik.
Hal ini bisa memicu ketidakpuasan dan perlawanan dari masyarakat setempat.
Sumber: Buku Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP Kelas VIII. Penulis: Supardi, dkk.
Baca Juga: Apa Manfaat Adanya Konflik antara Teman di Sekolah? Materi Kelas 6 SD
Baca Juga: 3 Cara Mengatasi Konflik di Masyarakat: Preventif, Represif, dan Kuratif
----
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR