Takengon adalah salah satu tempat di Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh. Nama Takengon berasal dari bahasa Aceh yang artinya tikungan atau kelokan. Ini disebabkan perjalanan menuju lokasi harus melewati tanjakan perbukitan, lereng-lereng gunung, jalan yang berkelok dan curam.
Negeri di Atas Awan
Tempat ini seringkali menjadi tujuan para wisatawan yang datang. Para wisatawan dapat menikmati kuliner lokal, pemandangan alam yang indah, dan bersepeda. Takengon merupakan kawasan dataran tinggi, sekitar 1200 meter dari atas permukaan laut. Ini membuat hawa di sana cukup sejuk. Awan-awan dapat terlihat dengan jelas di sana, terasa sangat dekat seolah kita berjalan di atasnya. Oleh karena itu Takengon disebut dengan negeri di atas awan.
Takengon juga memiliki beberapa tempat wisata. Seperti Danau Laut Tawar, Gua Putri Pukes, dan Pantan Terong.
Danau Laut Tawar
Danau laut tawar merupakan danau terluas di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam. Suku yang hidup di sini adalah suku gayo. Mereka memiliki bahasa daerah yang berbeda dari bahasa Aceh lainnya.
Selama perjalanan mengelilingi danau ini, akan ada banyak pemandangan kebun kopi. Kopi tumbuh subur dan kualitasnya baik. Ini dikarenakan iklim, suhu, dan tanah di sekitarnya cocok untuk ditanami kopi.
Gua Putri Pukes
Gua ini mewakili legenda tentang Putri Pukes, putri yang hidup di Tanah Gayo, Aceh. Di dalam gua ini terdapat batu yang dipercayai sebagai Putri Pukes. Dulunya dia berubah menjadi batu karena tidak melakukan apa yang dipesankan ibunya. Legenda di sana mengatakan bahwa batu tersebut kadang-kadang menangis dan air mata yang keluar itu menjadi batu. Ukuran batu yang ada di sana dapat membesar karena batu menangis.
Legenda ini menjadi kisah menarik yang memancing para wisatawan untuk datang mengunjungi Gua Putri Pukes. Karena mereka ingin melihatnya secara langsung.
Bukit Pantan Terong
Dari kota Takengon, jarak menuju tempat ini adalah sekitar 7,5 kilometer. Tidak terlalu jauh, hanya menghabiskan waktu 15 menit. Pada saat ke tempat ini, diharapkan agar berhati-hati karena jalanannya yang terjal. Tempat ini sangat pas untuk melepaskan penat dan menyegarkan pikiran. Karena dari tempat ini kita bisa memandangi indahnya danau laut tawar.
Penulis | : | Yomi Hanna |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR