Pada tanggal 26 Desember 2004, bencana alam tsunami melanda Aceh. Indonesia sangat berduka atas peristiwa itu. Untuk mengingat peristiwa tersebut, maka didirikanlah sebuah museum oleh Pemerintah Republik Indonesia. Museum itu bernama museum tsunami Aceh.
Mengenal Museum Tsunami Aceh
Museum ini dibuka untuk umum pada tahun 2009. Yang merancang museum ini adalah Ridwan Kamil, yang sekarang menjadi Wali Kota Bandung periode 2013 -2018. Museum tsunami Aceh terletak di Jalan Iskandar Muda, Banda Aceh.
Tempatnya tidak jauh dari Masjid Raya Baiturrahman. Banyak benda yang di pajang di sana. Mulai dari foto korban hingga kisah-kisah yang diceritakan oleh para korban yang selamat.
Tujuan Pembangunan Museum
Museum tsunami Aceh menjadi sarana untuk mengenang para korban bencana. Tempat ini juga dijadikan sebagai pusat penelitian dan pembelajaran tentang tsunami. Selain itu, museum tsunami Aceh sekaligus menjadi tempat penyelamatan pertama jika sewaktu-waktu tsunami terjadi lagi di sana.
Museum ini memiliki empat lantai dengan bentuk bangunan yang melengkung. Ketika masuk ke museum ini, pengunjung akan menghadapi sebuah lorong yang sempit dan gelap di antara dua dinding yang tinggi. Dibuat seperti ini bertujuan untuk mengingatkan kembali suasana kepanikan yang terjadi pada saat tsunami.
Museum Lambang Kekuatan Masyarakat
Dinding museum dihiasi dengan gambar orang-orang yang sedang menari saman. Tari saman merupkan simbol kekuatan, disiplin, dan kepercayaan religious masyarakat Aceh. Sedangkan bentuk atapnya bergelombang menyerupai gelombang laut.
Bagian lantai didesain mirip rumah panggung tradisional khas Aceh yang selamat dari gelombang tsunami. Dilihat dari luar, bangunan museum ini terlihat seperti kapal dengan sebuah mercusuar yang ada di atasnya.
Tempat Edukasi Bencana
Di lantai tiga museum tsunami Aceh terdapat beberapa fasilitas seperti ruang geologi, ruang perpustakaan, musala, dan area cenderamata. Pada ruang geologi, pengunjung bisa mendapatkan berbagai informasi tentang bencana, tentang gempa, dan penyebab tsunami terjadi. Penjelasan ini didapatkan berdasarkan pajangan dan alat simulasi yang terdapat dalam ruangan tersebut.
Tempat Penyelamatan Tsunami
Lantai paling atas tidak dibuka untuk umum karena fungsinya sebagai escape building atau tempat penyelamatan diri apabila tsunami terjadi lagi di masa yang akan datang. Dari lantai atas ini, pengunjung dapat melihat hampir seluruh wilayah Kota Banda Aceh.
Penulis | : | Yomi Hanna |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR