"Ttt...to...llllong!"
Byar! Untung lampu tiba-tiba menyala. Deva dan Devi berpandangan. Lalu bergegas lari ke kamar Jalu sambil berpegangan tangan. Dengan cepat Devi menyalakan lampu kamar Jalu. Kedua anak itu terheran-heran melihat Jalu yang jongkok ketakutan menghadap ke tembok.
"Jalu, kamu kenapa?" tanya Deva pelan.
"Pp...po....pocong!" Jalu menunjuk sudut kamar tanpa berani membuka matanya. Kedua anak itu melihat guling yang berdiri di sudut kamar. Kedua ujungnya diikat sehingga bentuknya menyerupai pocong. Meledaklah tawa si kembar.
"Jalu, ternyata kamu takut sama guling, ya?" Jalu membuka matanya dan berpaling.
Tiba-tiba diingatnya bahwa pocong itu adalah guling yang tadi dibungkusnya untuk menakuti si kembar. Karena panik, Jalu lupa akan rencananya. la ketakutan sendiri melihat bayangan putih samar-samar di sudut kamarnya yang gelap. Wah, rupanya ia termakan jebakannya sendiri. Dengan masam dipandangnya si kembar yang masih tertawa habis-habisan.
"Makanya jangan suka usil! Dan kalau penakut, jangan suka menakut-nakuti orang!" seru Deva di sela tawanya.
Sumber: Arsip Bobo. Cerita: Veronica Widyastuti
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Sylvana Toemon |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR