Tika-Tika datang berkunjung. Ia membawa bungkusan yang cukup besar. "Sepertinya bungkusan itu berat. Lihat, sapu terbangnya tak bisa terbang tinggi," ujar Pak Dobleh.
KUSSUSANI
Pesta Donat
Pak Dobleh, Nirmala , dan Oki menggotong bungkusan itu ke dapur. "Ini alat untuk membuat donat. Dengan alat ini, siapa saja bisa membuat donat. Sangat mudah," ujar Tika-Tika.
KUSSUSANI
Pesta Donat
Selesai menerangkan, Tika-Tika pamit pulang. Pak Dobleh dan Nirmala mengantarnya. "Hmm, ada sekarung tepung. Aku ingin coba bikin donat," gumam Oki.
KUSSUSANI
Pesta Donat
Ugh, ugh... Bersusah payah Oki mengangkat sekarung tepung. Lalu dituangkannya ke dalam alat itu. Tiba-tiba... MIAAOOOUU... "Aaa..." kaki Oki ditabrak kucing.
KUSSUSANI
Pesta Donat
WUUKKHH... Seluruh isi karung tepung tumpah di alat itu. JLUG GUJLEG JLUG GUJLEG... Astaga, tangan Oki rupanya menyentuh tuas pengaktif. Mesin kini bekerja membuat donat.
KUSSUSANI
Pesta Donat
WHUKH! SYUUT! SYUUT! Donat-donat terlempar keluar dari alat itu. Beterbangan kemana-mana. "Toloong..." Oki panik. "Lo, hujan donat?" gumam Pak Dobleh bingung.
KUSSUSANI
Pesta Donat
"Huh, ini pekerjaan Oki!" gerutu Nirmala kesal. Akibat ulah Oki, banyak donat berceceran di tanah. Untunglah Nirmala mendapat akal. "Sim salabim!" Ia menyulap agar aroma donat-donat itu berubah. Ada yang beraroma wortel, rumput, kacang, mawar... Akhirnya, kelinci, burung, tupai dan hewan lainnya datang berkumpul. Mereka asyik berpesta donat. (Cerita : Vanda Parengkuan: ilustrasi: Iwan Darmawan)
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Tren di Instagram, Ini Cara Membuat 'What You Know of Me ChatGPT'?
KOMENTAR