"Sisakan untuk Tante, Oom!" Oom Martin tertawa terkekeh-kekeh.
"Beta sedang lapar. Tuhan baik kirim nona kecil bawa lemet. Bilang sama mamamu, besok Oom pesan 20 lemet untuk Tante. He he he, biar dia tidak marah. Marta, tolong ambiikan Oom minum. Ambil sebotol air kulkas dan gelasnya!" kata Oom Martin dengan riang. Marta menurut. Dalam hati ia merasa geli. Oom Martin ini lucu.
Sesudah Oom Martin kenyang makan dan minum ia berkata, "Tadinya Oom panggil kamu mau suruh masak supermi. Tapi, sekarang Oom sudah kenyang. Terima kasih, ya. Tunggu sebentar, Oom mau ambil ikan untuk mamamu!"
Oom Martin masuk ke dalam. Kemudian ia keluar membawa seekor ikan tenggiri yang diikat dengan tali rafia.
"Terima kasih, Oom, Mama pasti senang!" kata Marta sambil menerima ikan itu. Marta lalu pamitan.
Namun saat Marta berjaian keluar halaman, "Marta! Hei nona kecil... sini dulu!" panggil Oom Martin. Marta yang sudah di jalan kembali lagi. Ada apa, pikir Marta.
"Ini uang untuk bayar lemet 20 buah. Kirim besok siang, ya!" Oom Martin memberikan uang Rp 10.000."
"Kembalinya besok, ya, Oom!" kata Marta.
"Ah, kembalinya untukmu sajalah. Oom tahu kamu anak Mama yang baik!" kata Oom Martin.
Marta mengucapkan terima kasih. Di jalan menuju rumah, tak putus-putus Marta bersyukur pada Tuhan. Siapa sangka ia bertemu Oom Martin yang baru pulang mancing ikan. Siapa sangka Oom Martin pesan lemet dan Tante Ina memberikan mi instan. Siapa sangka anak-anak Bu Sakri menyambut pemberian sederhana itu dengan riang. Sungguh Tuhan amat baik. Dalam hati Marta kembali menyanyi dengan riang,
"Tak usah kau takut, Tuhan menjagamu..."
Sumber: Arsip Bobo. Cerita: Widya Suwarna
Bertemu Karakter Favorit di Doraemon Jolly Town MARGOCITY, Apa Saja Keseruannya?
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Sylvana Toemon |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR