Awan putih yang kita lihat di langit ada banyak jenisnya, lo. Salah satunya adalah awan Lenticular. Awan apakah ini?
Awan Lenticular merupakan awan unik yang biasanya terbentuk di sekitar bukit-bukit dan gunung-gunung karena adanya pergerakan udara di daerah tersebut.
Awan ini dibagi lagi dalam tiga jenis, yaitu:
1. Altocumulus Standing Lenticularis(ACSL) adalah awan lenticular yang ada di dataran rendah
2. Stratocumulus Standing Lenticularis (SCSL) adalah awan lenticular di ketinggian tingkat menengah
3. Cirrocumulus Standing Lenticularis (CCSL) adalah awan lenticular ketinggian yang lebih tinggi dari atmosfer
Apa yang menjadi keunikan dari awan Lenticular ini?
Awan ini dikenal unik karena bentuknya yang mirip dengan piring terbang raksasa atau mirip juga dengan pancake yang ditumpuk-tumpuk. Awan Lenticular biasanya terlihat berlapis-lapis, bisa terdiri dari dua atau lebih lapisan dalam satu awan.
Karena bentuknya yang mirip dengan piring terbang, sebagian orang mengira awan Lenticular ini adalah UFO.
Oleh karena itu, banyak juga yang berpendapat kalau selama ini yang dilihat orang sebagai UFO sebenarnya adalah awan Lenticular ini, bukan benar-benar pesawat alien.
Posisi awan Lenticular dapat bertahan lama
Bentuk awan yang kita lihat biasanya dapat berpindah-pindah dengan cepat karena adanya angin. Berbeda dengan awan Lenticular ini, dia mampu bertahan dengan posisinya selama berjam-jam bahkan berhari-hari. Kenapa? Karena aliran udara yang lembab mengisi awan Lenticular untuk tetap seperti itu dan tidak berubah-ubah bentuknya.
Bagaimana awan Lenticular ini terbentuk?
Awan ini terbentuk akibat adanya arus udara yang terdorong ke atas dan melewati puncak gunung atau bukit sehingga terjadi kelembaban dan akhirnya membentuk awan Lenticular.
Dalam pembentukannya, awan ini memerlukan gunung atau bukit dengan ketinggian yang cukup dan kondisi meteorologinya yang tepat. Sehingga awan Lenticular ini sangat jarang bisa kita lihat, hanya sesekali mungkin di saat sedang berada di dekat pegunungan yang tingginya 2.438-6096 meter.
Oleh karena itu, kalau tidak sengaja melihat awan Lenticular yang unik ini, jangan lupa untuk mendokumentasikannya ya!
Penulis | : | Yomi Hanna |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR