Idul Fitri adalah hari raya umat Islam yang jatuh pada tanggal 1 Syawal pada tahun Hijriah. Idul Fitri ditandai dengan Salat Id bersama-sama di masjid atau di tanah lapang. Selesai melakukan Salat Id, masyarakat melakukan tradisi bersalam-salaman dan saling maaf memaafkan. Bagaimana kebiasaan Idul Fitri di berbagai negara?
Mudik
Orang Indonesia lebih suka merayakan Idul Fitri bersama keluarga di kampung halaman. Oleh sebab itu, hari raya Idul Fitri ditandai dengan aktivitas mudik atau pulang kampung.
Selama Lebaran, banyak makanan disajikan. Yang tidak pernah ketinggalan adalah masakan ketupat lengkap dengan opor ayam atau rendang daging.
Pada hari Lebaran anak-anak akan mendapat banyak uang "THR" dari saudara dan para orang tua. Silaturahmi di kantor atau perusahaaan biasanya dilakukan dengan mengadakan acara halal bi-halal.
Hari Raya Puasa
Di Brunei, Malaysia, dan Singapura, hari Lebaran disebut Hari Raya Puasa atau Hari Raya Aidil Fitri. Tradisi membuat ketupat dan bersilaturahmi juga dilakukan. Anak-anak juga akan mendapat uang dari saudara-saudara yang dsiebut "duit raya".
Eid Mubarak
Di Bangladesh, India, dan Pakistan, malam Lebaran atau malam takbiran disebut chand raat yang berarti malam munculnya rembulan.
Selesai salat Id mereka bersilaturahmi dan mengucapkan Eid Mubarak. Anak-anak mendapat uang saku dari orangtua yang disalami yang disebut uang eidi.
Mereka juga pergi ke tempat-tempat wisata atau jalan-jalan ke mal untuk berbelanja dan bersenang-senang bersama keluarga.
Menghias rumah
Di negara-negara Arab, seperti Arab Saudi, Suriah, Sudan, Qatar, dan Kuwait, hari raya Idul Fitri disambut dengan berbagai lomba dan festival. Seperti lomba baca puisi, teater, dan musik.
Untuk menyambut tamu yang datang untuk bersilaturahmi, rumah-rumah dicat dan dihiasi dengan dekorasi yang menarik.
Menu Lebaran yang lazim dihidangkan di sana adalah daging domba yang dimakan bersama nasi dan sayuran.
Menari bersama
Di Tiongkok, terutama di Provinsi Xinjiang, hari Idul Fitri terasa sangat meriah. Kaum pria mengenakan jas dan kopiah putih, sedangkana para wanita memakai baju hangat dan kerudung setengah tutup. Setelah melakukan Salat Id di lapangan, mereka mengadakan pesta makan, menyanyi, dan menari bersama.
Menyediakan makanan
Di Iran, hari Lebaran terasa kurang semarak. Setelah salat Id, mereka bersilaturahmi dengan keluarga, dan dilanjutkan dengan acara menyediakan makanan atau mengantarkan makanan kepada keluarga yang tidak mampu.
Meskipun tidak meriah, tradisi ini sangat mulia karena menunjukkan kepedulian keluarga kaya kepada keluarga yang kurang mampu.
Permen
Di Turki, hari Idul Fitri dikenal dengan sebutan Bayram. Selesai salat Id, mereka mengunjungi keluarga dan teman untuk bersilaturahmi. Saat bertemu, orang yang muda akan mencium tangan kanan yang lebih tua dan menempelkannya pada dahi sambil mengucapkan "Ramazan Bayraminiz Kutlu Olsun".
Anak-anak juga rajin bertamu ke rumah-rumah di sekitarnya untuk mendapatkan permen, cokelat, atau uang saku sekadarnya.
Penulis | : | Sigit Wahyu |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR