“Sin, rumah kita didatangi pencuri!” kata Paman Kikuk . “Apa yang hilang, Paman?” tanya Husin. “Sepatu dan sandalku,” jawab Paman Kikuk. “Kita lapor keamanan, Paman?” usul Husin.
KUSSUSANI
Menangkap Pencuri
“Aku akan tangkap sendiri pencuri itu,” ujar Paman Kikuk. Malam itu, Paman Kikuk sengaja meletakkan sepatu baru Husin sebagai umpan. Lalu, Paman Kikuk menunggu di atas pohon.
KUSSUSANI
Menangkap Pencuri
Berkali-kali Paman Kikuk menggaruk-garuk tubuhnya karena diserbu nyamuk. Husin ikut mengawasi dari balik gorden. Dia berusaha tidak lengah mengawasi sepatu barunya.
KUSSUSANI
Menangkap Pencuri
Tak lama kemudian, ada sosok bayangan mengendap. Paman Kikuk mengira itu adalah monster. Bayangannya tampak menyeramkan.
KUSSUSANI
Menangkap Pencuri
Bayangan itu menggigit sepatu Husin dan membawanya pergi. Paman Kikuk segera meluncur turun dari pohon. Husin juga buru-buru keluar mengikuti bayangan itu.
KUSSUSANI
Menangkap Pencuri
Bayangan itu bersembunyi di semak-semak. Husin bersiap menyibak semak-semak. Sementara, Paman Kikuk bersiap memukul dengan pentungan baseball.
KUSSUSANI
Menangkap Pencuri
“Kena kau, monster!” pekik Paman Kikuk sambil mengayunkan tongkat. Namun,... “Stop, Paman!” cegah Husin tiba-tiba. “Itu bukan monster, Paman. Lihat!” tunjuk Husin.
KUSSUSANI
Menangkap Pencuri
Rupanya, ada induk kucing dan lima ekor anaknya yang baru lahir. Induk kucing itu mengambil sepatu dan sandal untuk digunakan sebagai tempat tidur. (Cerita : Joko/ Ilustrasi: Sabariman )
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Seru Dimainkan Ramai-Ramai, Ini Aturan Permainan Tradisional Gobak Sodor
KOMENTAR