Padang gurun dikenal sebagai daerah yang bercuaca panas dan kering. Meskipun di sana curah hujannya sedikit, ternyata ada juga tumbuhan yang dapat bertahan hidup.
Tiga Cara Bertahan Hidup
Ada 3 cara yang biasanya dilakukan tumbuhan tersebut untuk bisa hidup di padang gurun.
1. Mengambil air hujan dengan cepat melalui akar-akar halus.
2. Menyimpan air di dalam jaringan tumbuhan.
3. Memperlambat proses penguapan air.
Pohon Meskit dan Semak Akasia
Cara yang pertama sering digunakan oleh pohon meskit dan semak akasia. Tumbuhan ini menyebarkan jalinan akar halus secara luas di dalam tanah gurun untuk menangkap cairan sepanjang tahun.
Kaktus dan tumbuhan berair yang lain, melakukan cara yang kedua yaitu dengan menyerap air pada musim hujan dan menyimpannya dalam daun dan batang. Misalnya saja kaktus saguaro raksasa, dia bisa menyerap sampai 1.000 liter cadangan air setelah hujan. Kaktus juga melakukan cara yang ketiga, yaitu memperlambat proses penguapan airnya dengan menutup stomata (pori) pada siang hari.
Kaktus yang menyimpan air akan terlihat menggembung. Setelah air tersebut digunakan, kaktus akan tampak menyusut sehingga lekukannya jadi terlihat lebih jelas.
Tillandia Cyanea
Tillandsia cyanea merupakan tanaman dengan daun yang melengkung dan terlipat untuk mengumpulkan embun atau kabut. Pada saat daun mengembun, airnya akan menetes ke pangkal batang untuk diserap. Tanaman ini hampir tidak membutuhkan akar untuk hidup.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Yomi Hanna |
Editor | : | Vanda Parengkuan |
KOMENTAR