Malam ini bulan purnama bulat sekali. Kurcaci-kurcaci riang bermain di taman negeri dongeng . Oki dan Nirmala juga ada. Lihatlah! Taman ini indah sekali dihiasi lampion-lampion.
KUSSUSANI
Ngengat dan Kupu-Kupu
Tiba-tiba beberapa kurcaci melihat ngengat berputar-putar mengelilingi lampion. "Hei, banyak kupu-kupu di sini!" teriak mereka.
Ngengat dan kupu-kupu memang hampir sama.
KUSSUSANI
Ngengat dan Kupu-Kupu
"Eh, itu bukan kupu-kupu," ujar Nirmala. "Nah, ini baru kupu-kupu! Kalau sedang hinggap, sayapnya berdiri ke atas.
Wamanya juga lebih cerah," Nirmala menerangkan.
KUSSUSANI
Ngengat dan Kupu-Kupu
"Dan ini yang disebut ngengat. Wamanya agak suram. Kalau sedang hinggap, sayapnya terbuka ke samping.
Ia suka pada cahaya terang," ujar Nirmala lagi.
KUSSUSANI
Ngengat dan Kupu-Kupu
"Nirmala, kami jadi ingin terbang mengendarai ngengat!" rengek para kurcaci.
"Boleh. Tapi kalian harus memakai kacamata gelap agar tidak silau kena cahaya!" ujar Nirmala.
KUSSUSANI
Ngengat dan Kupu-Kupu
Para kurcaci kini siap dengan kacamata gelap mereka.
Nirmala pun menyulap, "Sim salabim!" Wah, mereka jadi kecil dan melayang ke punggung ngengat yang sedang terbang.
KUSSUSANI
Ngengat dan Kupu-Kupu
Ngeeeng.... Ngeeeng.... Wah, asyik dan keren sekali! Para kurcaci terbang naik ngengat. Mereka berputar-putar mengitari lampu lampion.
Wah, untung Nirmala menyuruh mereka memakai kacamata gelap. Kalau tidak, pasti silau sekali! Nirmala memang pandai ya!
(Cerita : Vanda P./ Ilustrasi: Iwan Darmawan)
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
10 Dampak Negatif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
KOMENTAR