Paman Kikuk dan Husin berlibur ke Bali. Paman Kikuk sudah berencana ingin mencoba sea walker . “Kita bisa lihat pemandangan dalam laut secara langsung, Sin,” ujar Paman Kikuk.
KUSSUSANI
Sea Walker
Paman Kikuk dan Husin mengantre giliran di atas kapal. “Lama banget, sih,” keluhnya.
“Coba bisa seperti aquaman, enggak perlu pakai alat selam, ya, Paman,” celetuk Husin.
KUSSUSANI
Sea Walker
Paman Kikuk menyeringai. Matanya melirik pipa aluminium yang tergeletak di geladak.
“Siapa bilang jalan-jalan di laut mesti pakai alat selam?” gumam Paman Kikuk.
KUSSUSANI
Sea Walker
BYUR! “Paman! Mau ngapain?” pekik Husin. Awak kapal segera melongok. “Pak, jangan nekad!” larang mereka.
“Tenang! Aku ini ahli!” balas Paman Kikuk.
KUSSUSANI
Sea Walker
O, o... Paman Kikuk menggunakan pipa aluminium itu sebagai alat bantu napas. Dia berjalan mondar-mandir penuh gaya di depan para sea walker.
KUSSUSANI
Sea Walker
Meski bisa bergerak bebas, tapi kepala Paman Kikuk tidak bisa melihat ke bawah.
Dia melirik ikan cantik, lalu mulai mengejarnya. Sayang, Paman Kikuk tidak melihat ceruk di depannya.
KUSSUSANI
Sea Walker
Paman Kikuk terperosok. Ujung pipanya masuk dalam air. Paman Kikuk tidak bisa mengambil udara lagi. BLEPEBLEP! Tubuhnya meronta-ronta.
KUSSUSANI
Sea Walker
Petugas sea walker segera menolong Paman Kikuk dan menaikkannya ke atas kapal.
“Paman, sih, suka aneh-aneh saja, deh!” gerutu Husin. Paman Kikuk cengar-cengir malu.
(Cerita : Joko SP./Ilustrasi: Sabariman )
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Mengenal Rumah Adat Honai Khas Papua, Materi Kelas 3 SD Kurikulum Merdeka
KOMENTAR