“Kita makan di tempat lain saja,” tiba-tiba Taras kembali dengan wajah keruh.
“Lo, kenapa? Ota sudah kepingin sup asparagus, nih!” protes Ota.
“Ibu Uni tidak jualan hari ini.”
“Kok…?” tanya Luna.
Taras menggeleng bingung. “Aneh sekali! Tadi aku menghampirinya untuk memesan 4 mangkuk sup asparagus. Tapi, ternyata Ibu Uni sedang duduk menangis. Dia malah buru-buru menolak pesananku. Katanya, ‘Ibu nggak mau kalian sakit perut juga seperti anak-anak lain!’”
“Sakit perut?” mata sipit Kiria membulat.
“Ya. Katanya, dua hari ini, semua anak yang makan sup asparagus buatan Ibu Uni jadi diare,” kata Taras pelan.
“Ooh…” Luna mengangguk-angguk. “Pantas aku melihat banyak sekali anak-anak yang mengantre di kamar mandi!”
“Ini aneh!” tukas Taras. “Sudah sebulan Ibu Uni jualan. Aku pun sering makan. Tak pernah ada keluhan apa-apa.”
“Mungkin ada yang nggak suka Ibu Uni kerja di sini, Kak!” seru Ota ikut campur. “Jadi dia memberi obat pencuci perut di masakan Ibu Uni!”
Semua langsung menoleh pada Ota.
“Kau bilang jualan Ibu Uni sangat laku,” seru Kiria. Lalu dia melirik sekeliling dan berbisik pelan, “Mungkin ada pesaing Ibu Uni yang sengaja merusak nama baiknya!”
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Vanda Parengkuan |
Editor | : | Vanda Parengkuan |
KOMENTAR